Binomedia.id – Jakarta. NVIDIA resmi mulai mengirimkan DGX Spark, superkomputer AI terkecil di dunia yang dikemas dalam bentuk desktop kompak, membawa kekuatan penuh platform AI NVIDIA langsung ke meja para pengembang.
Sebagai simbol peluncuran global, pendiri dan CEO NVIDIA Jensen Huang menyerahkan langsung unit pertama DGX Spark kepada Elon Musk, Chief Engineer SpaceX, di fasilitas Starbase, Texas. Momen ini menjadi penanda sejarah baru kelanjutan hubungan NVIDIA dan Musk sejak 2016, ketika Huang juga menyerahkan superkomputer DGX-1 pertama kepada tim OpenAI yang kemudian melahirkan ChatGPT dan memicu revolusi kecerdasan buatan.
“Pada 2016, kami membangun DGX-1 untuk memberi peneliti AI superkomputer mereka sendiri. Sekarang, dengan DGX Spark, kami ingin menempatkan komputer AI di tangan setiap pengembang untuk menyalakan gelombang inovasi berikutnya,” ujar Jensen Huang.
DGX Spark merupakan kelas baru komputer AI yang memberikan kinerja hingga 1 petaflop dengan memori terpadu 128GB, cukup untuk menjalankan model AI hingga 200 miliar parameter dan melakukan penyesuaian (fine-tuning) model hingga 70 miliar parameter secara lokal—tanpa bergantung pada cloud atau data center besar.
Dibangun di atas arsitektur NVIDIA Grace Blackwell, sistem ini mengintegrasikan GPU dan CPU NVIDIA, jaringan ConnectX-7 berkecepatan 200 Gb/s, serta teknologi NVLink-C2C yang menghadirkan bandwidth 5 kali lebih cepat dari PCIe generasi kelima.
Seluruh perangkat lunak AI NVIDIA juga sudah terpasang di dalamnya, termasuk CUDA libraries, NVIDIA AI stack, dan NIM microservices, memungkinkan pengembang langsung bekerja pada proyek AI tanpa konfigurasi tambahan.
DGX Spark akan dipasarkan bersama para mitra teknologi besar seperti Acer, ASUS, Dell Technologies, GIGABYTE, HP, Lenovo, dan MSI. Sistem ini dapat dipesan mulai 15 Oktober 2025 di NVIDIA.com, toko Micro Center di AS, serta mitra saluran NVIDIA di seluruh dunia.
Sejumlah perusahaan dan lembaga riset ternama, termasuk Google, Meta, Microsoft, Hugging Face, JetBrains, Docker, Anaconda, dan NYU Global Frontier Lab, telah menerima unit awal untuk melakukan uji coba dan optimalisasi perangkat lunak mereka pada DGX Spark.
Profesor Kyunghyun Cho dari NYU Global Frontier Lab menyebut DGX Spark sebagai lompatan besar dalam riset AI:
“DGX Spark memungkinkan kami mengakses komputasi skala peta langsung di desktop. Ini membuka cara baru dalam melakukan eksperimen AI, termasuk untuk aplikasi sensitif seperti kesehatan dan keamanan.”
Peluncuran DGX Spark menjadi tonggak penting dalam misi NVIDIA untuk mendemokratisasi komputasi AI. Jika DGX-1 pada 2016 menjadi simbol awal era superkomputer AI, maka DGX Spark diharapkan menjadi pemicu gelombang inovasi berikutnya, di mana setiap pengembang kini bisa memiliki “superkomputer AI” mereka sendiri langsung di atas meja kerja. (ris)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Binomedia.id