Kategori
Sosial

Real Masjid Gelar Kajian Dialog Agama Bersama Imam dan Khatib Ar-Ribbat San Diego Syekh Uthman bin Farooq

Binomedia.id – Real Masjid, menggelar Kajian Dialog Agama bersama Imam dan Khatib Masjid Ar-Ribbat San Diego California Amerika Serikat (AS) Syekh Abu Yusuf Uthman bin Farooq al-Yusufzai atau lebih dikenal dengan nama Syekh Uthman bin Farooq, di Auditorium Real Masjid di Jalan Pajajaran (Ring Road Utara) No.17, RW.2, Gandok, Condongcatur, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dalam dialog agama yang mengangkat tema ‘Moderasi Beragama Menjadi Sarana Mewujudkan Kemaslahatan Kehidupan Beragama dan Berbangsa Yang Harmonis, Damai, dan Toleran Bagi Indonesia Maju’ ini, Arif Wahyudi selaku Humas Real Masjid menuturkan bahwa dalam kajian ini esensinya adalah memanusiakan manusia.

Real Masjid, Kajian, Dialog Agama, Syekh Uthman bin Farooq
Real Masjid Gelar Kajian Dialog Agama Bersama Imam dan Khatib Ar-Ribbat San Diego Syekh Uthman bin Farooq

“Setiap pemeluk agama mesti mengamalkan ajaran agamanya yang ramah, bukan yang marah. Menunjukan agama yang merangkul, bukan memukul. Agama yang tidak menghina, tapi membina,” ujar Arif Wahyudi selaku Humas Real Masjid, dalam keterangan tertulis, Jumat 24 Maret 2023.

Baca Juga: Bulan Ramadan Tahun 1444 Hijriah, Avenzel Hotel and Convention Mengangkat Konsep Ramadan Market

“Moderasi beragama sendiri adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam bingkai kehidupan bersama,” Lanjut Arif Wahyudi.

Pemerintah sendiri, kata Arif Wahyudi selaku Humas Real Masjid, saat ini tengah gencar mengupayakan penguatan moderasi beragama yang menjadi salah satu program untuk menangkal paham atau ideologi transnasional masuk ke negara Indonesia.
Menurutnya, dalam upaya pemerintah ini setidaknya ada tiga tantangan yang harus dihadapi, yaitu:

  • pertama, berkembangnya cara atau sikap, maupun perilaku beragama yang ekstrem dan mengabaikan martabat kemanusiaan.
  • Kedua, berkembanganya klaim kebenaran subjektif dari tafsir diinternal masing masing kelompok agama.
  • ketiga, yakni berkembangnya cara pandang, sikap dan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan dan budaya.
Baca Juga: Sambut Ramadan 1444 H, Rylife Lakukan Gerakan Wakaf Sejuta Al-Qur’an

“Beberapa kelompok menolak perbedaan dan mengklaim sistem yang mereka bawalah yang paling benar,” ungkap Arif Wahyudi.

Padahal, lanjut Arif Wahyudi, warna-warni perbedaan pemahaman mestinya menjadi sebuah kekayaan budaya yang luar biasa.

Real Masjid, Kajian, Dialog Agama, Syekh Uthman bin Farooq
Real Masjid Gelar Kajian Dialog Agama Bersama Imam dan Khatib Ar-Ribbat San Diego Syekh Uthman bin Farooq

Lebih lanjut Arif Wahyudi menyampaikan, ada empat indikator yang menjadi tolok ukur dalam moderasi beragama, yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, antikekerasan, dan adaptif terhadap tradisi lokal.

Baca Juga: 7 Menu Wajib Saat Buka Puasa Bulan Rahmadhan !!!

“Jika keempat indikator ini bernilai tinggi, maka dipastikan bahwa moderasi beragama di wilayah tersebut sudah baik namun bukan berarti sudah aman,” ucap Arif Wahyudi.

“Sebab, jika salah satu indikator di atas tidak diimplementasikan dengan baik, maka bukan tidak mungkin akan terjadi ketidakharmonisan yang kemudian bermuara pada intoleransi, ini bisa terjadi,” sambung Arif Wahyudi.

Tidak lupa, Arif Wahyudi selaku Humas Real Masjid mengajak segenap masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan moderasi beragama guna menangkal intoleransi demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terutama saat menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Baca Juga: Dompet Dhuafa Mengembangkan Sistem Berbasis Digital dan Mencoba Mengembangkan Dunia Metaverse

Syekh Uthman bin Farooq yang memiliki semangat berdakwah sejak berusia belia ini, adalah warga negara Afghanistan yang lahir di Islamabad, Pakistan. Saat masih kecil, dia bermigrasi dengan orang tuanya ke Inggris, dan kemudian menetap di AS.
Ketika itu, walaupun di usianya yang masih sangat muda, dia sudah getol dalam mendakwahkan Islam, dan aktif mempelopori upaya untuk mengorganisir pemuda muslim dan menggerakkan kegiatan Islam.

Kategori
Pendidikan

Sambut Ramadan 1444 H, Rylife Lakukan Gerakan Wakaf Sejuta Al-Qur’an

Binomedia.id – Ramadan merupakan bulan suci yang penuh dengan keberkahan. Berbagi dengan sesama merupakan sesuatu yang baik untuk dilakukan, sebagai bentuk rasa peduli dan menjaga silaturahmi kita pada sesama manusia, seperti disampaikan oleh Direktur Utama Royal Group Dr. Risti Yuni Lestari, MBA saat Konferensi Pers pada Jumat (17/3/2023) di Jakarta.

Risti Yuni Lestari bicara pada Konferensi Pers tersebut sehubungan dengan Rylife bersama Perdana Menteri Malaysia ke-9, Royal Group, dan KEIND Malaysia baru saja menggelar event “Gerakan wakaf sejuta Al-Qur’an”. Event tersebut dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan 1444 H.

“Gerakan wakaf sejuta Al-Qur’an kami lakukan untuk pesantren-pesantren di Banten dan Jawa Barat,” kata Risti Yuni Lestari.

Baca Juga: Menyambut Bulan Suci Ramadan, Hotel Aloft South Jakarta Menyiapkan Promo Menarik

Event Gerakan wakaf sejuta Al-Qur’an perdana digelar Rylife pada Senin (13/3/2023) lalu di Pondok Pesantren As-Shofa, Kecamatan Rajeg, Tangerang, Banten. Acara tersebut dimulai dari pukul 17.00 WIB, diikuti oleh 100 santri dari pondok pesantren tersebut. Berlanjut dengan salat Maghrib berjamaah, dan doa bersama, sebagai rasa syukur kepada Allah SWT.

“Pondok Pesantren As-Shofa sebagai tempat perdana bagi Rylife dalam menyelenggarakan kegiatan Gerakan Wakaf Sejuta Al-Qur’an,” kata Risti Yuni Lestari.

Risti Yuni Lestari juga mengatakan bahwa Gerakan wakaf sejuta Al-Qur’an semoga dapat membawa keberkahan bagi anak-anak di pondok pesantren. Ia berharap program tersebut akan terus berlanjut.

 

Reporter: Muhammad Fadhli

Kategori
Pendidikan

Tantangan Percepatan Menurunkan Stunting di Kepulauan Aru, Antara Banyaknya Jumlah Ibu yang Obesitas dan Anak yang Stunting

Binomedia.id – BADAN Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus menggelar pelatihan bagi Fasilitator dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam upaya mempercepat menurunkan prevalensi stunting.

Dalam pelatihan Fasilitator Tim Pendamping Keluarga yang digelar Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku di Kabupaten Kepulauan Aru terungkap fakta bahwa angka prevalensi stunting yang tinggi di kalangan anak-anak ternyata dibarengi dengan tingginya jumlah penderita obesitas di kalangan ibu-ibu.

“Hasil survei yang dilakukan ternyata di Kepulauan Aru banyak Ibu-Ibu yang mengalami obesitas yang disebabkan terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat. Hal ini juga merupakan salah satu perilaku hidup yang menjadi sasaran kita,” kata Bupati Kepulauan Aru dr. Johan Gonga saat membuka pelatihan yang digelar selama dua hari, (23-24/02/2023) di ibukota Kabupaten Kepulauan Aru di Kota Dobo.

Baca Juga: Optimalkan Hasil Pertanian untuk Cegah Stunting, BKKBN Dorong Warga di Kampung KB Desa Bugel Bentuk Bank Pangan

Kendati menyebutkan tingginya jumlah obesitas di kalangan ibu-ibu di Kepulauan Aru, namun dr. Johan Gonga tidak menyebutkan jumlah dan persentasenya. Bupati di daerah yang terdiri dari 187 pulau dengan 89 pulau yang dihuni itu lebih menyoroti penyebab dan dampak stunting bagi anak-anak di Kepulauan Aru.

Menurut dr. Johan Gonga, salah satu penyebab stunting adalah gangguan pertumbuhan, kekurangan gizi termasuk gangguan pada intelektual anak.

“Kalau penanganan stunting dilakukan dengan baik, anak-anak di kepulauan Aru ini pasti pintar. Untuk itu mulailah konsumsi protein sejak dini. Oleh karenanya Kepada tim fasilitator pendamping keluarga harus memahami dengan baik ketika memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat. Anak kita dari kecil sudah harus mengkonsumsi ikan,” ujar dr. Johan Gonga.

Baca Juga: Separuh Lebih Penduduk Kota Bandar Lampung Ber-KB, Angka Stunting Turun 8,3 Persen

Wilayah Kabupaten Kepulauan Aru sendiri sebagian besar merupakan lautan. Luas wilayah lautan 7,6 kali dari luas wilayah daratan. Apalagi dari 187 pulau, yang dihuni hanya sebanyak 89 pulau dengan penduduk 102.920 jiwa pada 2021.

Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 angka prevalensi stunting di Kabupaten Kepulauan Aru berada pada angka 28,1 persen. Prevalensi stunting ini turun dibandingkan pada 2021 yang berada pada angka 35,8 persen.

Namun baik dari SSGI 2021 maupun SSGI 2022, prevalensi stunting Kabupaten Kepulauan Aru berada pada peringkat ketiga tertinggi dari 11 kabupaten dan kota se-Provinsi Maluku. Berdasarkan SSGI tahun 2022 angka prevalensi rata-rata Provinsi Maluku adalah 26,1 persen.

Baca Juga: Kabupaten Purbalingga Lakukan Intervensi Khusus Perlindungan Tiga Lapisan untuk Tekan Prevalensi Stunting

“Untuk angka Stunting di Kepulauan Aru juga masih tinggi, saya berharap di tahun 2024 angka Stunting sudah harus turun, yang penting kita serius. Saya minta tim fasilitator pendamping keluarga harus serius dalam penanganan stunting di kepulauan Aru ini,” tegas dr. Johan Gonga.

Menurut dr. Johan Gonga, sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Kepulauan Aru mengalami penurunan. Karena itu dr. Johan menyampaikan terimakasih kepada kepala-kepala Puskesmas dan petugas KB. “Tetapi itu belum maksimal, saya mengajak kita semua untuk sama-sama memaksimalkan masalah KB ini,” ujar dia.

Dalam pelatihan Faslitator TPK itu hadir Wakil Bupati Kepulauan Aru Muin Sogarley, Kepala Dinas PPKB Kepulauan Aru dr. H. H. Darakay, termasuk peserta pelatihan yang berjumlah 24 orang yang merupakan unsur dari Dinas Kesehatan Kepulauan Aru, IBI Kabupaten Kepulauan Aru, PKK kabupaten Kepulauan Aru, PKB/PLKB, OPD Dalduk dan KB Kepulauan Aru.

Baca Juga: BKKBN Berhasil Memutakhirkan 35,3 Juta Data Keluarga Untuk Percepatan Penurunan Stunting dan Hapus Kemiskinan Ekstrem

Tujuan dari kegiatan pelatihan tersebut adalah untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada para fasilitator tim pendamping keluarga tingkat kecamatan guna melakukan pendampingan.

Adapun fasilitator pelatihan antara lain, Susana Hengst. ( BKKBN Prov Maluku), Jean Tatipikalawan. SPi. MSi ( Dinas kependudukan dan catatan sipil provinsi Maluku), Desta Janu Kuncoro. MPd. (Widyaiswara perwakilan BKKBN Provinsi Maluku).

Kategori
Pendidikan

Optimalkan Hasil Pertanian untuk Cegah Stunting, BKKBN Dorong Warga di Kampung KB Desa Bugel Bentuk Bank Pangan

Binomedia.id – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendorong warga Kampung KB (Keluarga Berkualitas) di Desa Bugel, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta untuk berinovasi memanfaatkan hasil pertanian dengan membentuk bank pangan (food bank).

Keberadaan bank pangan di desa-desa dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat sehingga dapat menekan angka stunting.

Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan (Latbang) BKKBN Pusat Prof. drh. M. Rizal Martua Damanik, M.Rep.Sc, Ph. D ketika mengunjungi Center of Excellence Kampung KB Desa Bugel, Kamis (23/02/2023).

Baca Juga: Separuh Lebih Penduduk Kota Bandar Lampung Ber-KB, Angka Stunting Turun 8,3 Persen

Rizal Damanik yang hadir di tempat itu dengan didampingi Kepala Pusat Pelatihan dan Kerja Sama Internasional BKKBN Ukik Kusuma Kurniawan, menyebutkan bank pangan itu sebagai Bank Lumbung Pangan atau disingkat Balungan.

Rizal Damanik mengatakan salah satu inovasi yang bisa diterapkan warga desa adalah membentuk Bank Lumbung Pangan. Hal ini mengingat Indonesia adalah negara agraris namun belum mampu food management yang baik.

“Indonesia adalah negara yang kaya akan hasil pertanian. Sayangnya banyak hasil pertanian yang terbuang sia-sia karena tidak memenuhi standar pasar, padahal dapat dikonsumsi dan bergizi.” kata Rizal Damanik.

Baca Juga: Kabupaten Purbalingga Lakukan Intervensi Khusus Perlindungan Tiga Lapisan untuk Tekan Prevalensi Stunting

Selanjutnya Damanik mengatakan pasar tradisional merupakan juga tempat dimana banyak sayur-mayur yang terbuang, misalnya karena sudah layu. Sedangkan restoran, hotel dan lain sebagainya merupakan kontributor banyaknya bahan makanan layak yang terbuang.

Sebagai negara pertanian yang belum begitu maju dalam produksi, penangananan dan pengolahan paska panen, serta distribusi dan konservasi hasil pertanian tanaman pangan maka Indonesia masih menghadapi masalah pokok berupa food loss dan food waste.

Dalam pertemuan di Balai Desa Kampung KB Desa Bugel tersebut, Rizal Damanik dan Ukik Kusuma Kurniawan diterima oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kulon Pprogo Drs. Ariadi, M.M dan Kepala Desa Bugel Sunardi. Sedangkan dari Perwakikan BKKBN DIY hadir Korbid Latbang Joehananti Chriswandari.

Baca Juga: BKKBN Berhasil Memutakhirkan 35,3 Juta Data Keluarga Untuk Percepatan Penurunan Stunting dan Hapus Kemiskinan Ekstrem

Menurut Rizal Damanik, food loss adalah hilangnya manfaat bahan makanan yang terjadi pada posisi awal dalam rantai pasokan, sebelum makanan mencapai konsumen. Food loss bisa terjadi saat proses cocok tanam, pasca panen, pemrosesan, atau transportasi.

Sedangkan food waste (sampah makanan) atau bisa disebut juga pemborosan makanan adalah hilangnya manfaat bahan pangan yang terjadi di ujung rantai pasokan atau sudah sampai kepada konsumen, baik konsumen langsung (rumah tangga) maupun para produsen/pengolah makanan.

Bagi warga Kampung Keluarga Berencana Desa Bugel yang sebagian besar warganya bergerak di bidang pertanian sebagai petani maupun pedagang dan pengolah bahan pangan, baik food loss maupun food waste merupakan ancaman yang seringkali tidak disadari.

Baca Juga: Tingginya Prevalensi Stunting di Kabupaten Barito Utara, Tantangan Mewujudkan Generasi Indonesia Emas 2045

Gagasan Bank Lumbung Pangan atau Balungan yang dilontarkan Damanik adalah program kegiatan mengumpulkan dan melakukan distribusi makanan berlebih kepada keluarga yang membutuhkan, khususnya keluarga berisiko stunting, sebagai upaya mengatasi kekurangan asupan makanan pada sebagian masyarakat dan pemenuhan gizi seimbang melalui sistem gotong royong dan dukungan multisektor.

Damanik mengatakan Program Balungan ini memiliki tujuan pertama, untuk meminimalkan ancaman kurang gizi masyarakat dengan memastikan ketersediaan makanan dimulai dari lingkup terkecil, di tingkat desa. Keduan, menjembatani antara kelebihan dan kekurangan makanan dimulai dari lingkup terkecil (antar keluarga).

Dalam Diskusi terungkap bahwa Kader di Desa Bugel telah melakukan pengumpulan sisa sayuran di pasar, dan juga mendapatkan bantuan dari tempat pelelangan ikan, namun tidak rutin dan belum terorganisir.

Baca Juga: Berdasarkan SSGI Tahun 2022, Prevalensi Stunting di Provinsi Bali Dipastikan Turun Sebanyak 2%

Sehingga diharapkan dengan adanya program Balungan ini sebagai wadah, kontribusi dari berbagai pihak bisa berkesinambungan dan lebih terorganisir. Dalam kesempatan yang sama, Lurah Desa Bugel Sunardi juga menyambut baik Balungan ini dan menyatakan siap mendukung.

Pada sambutan penutupan diskusi, Kepala Dinas Pemberdayaan dan Desa Pengendalian Penduduk dan KB Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Ariadi menyambut baik gagasan program Balungan.

“Sosialisasi terkait Balungan ini merupakan ilmu baru bagi kami, khususnya bagaimana jangan sampai bahan makanan atau makanan menjadi mubazir, namun bisa dimanfaatkan oleh banyak orang, dan siap mendukung konsep ini,” kata Ariadi.

Baca Juga: Provinsi Jawa Barat Berpengaruh Terhadap Percepatan Penurunan Stunting Nasional

Tampak hadir dalam Sosialisasi dan Focus Group Discussion ini ini Jajaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kulon Progo, Perwakilan BKKBN Provinsi DIY, perangkat Desa Bugel, Para Tokoh Agama dan Pengelola Masjid, Pengelola dan Pokja Kampung KB Desa Bugel, Kader TPK Stunting, serta PKB dan PLKB setempat.

Kategori
Pendidikan

IEG Internasional Beri Solusi untuk Atasi Persentase Rendah Penduduk Indonesia Berpendidikan Formal

Binomedia – IEG Internasional dan Seven Media berkerjasama dalam acara Asian Leaders Awards 2023 yang diselenggarakan pada Jumat, 24 Februari 2023 di Trans Luxury Hotel, Bali. Acara tersebut diikuti oleh beberapa Gubernur, Wakil Gubernur, Wali Kota, anggota DPR RI, dan DPRD se-Indonesia.

Council Member IEG Internasional, Dr. Risti Yuni Lestari, MBA. saat diwawancarai pada Minggu (26/2/2023) mengatakan IEG Internasional hadir sebagai pelopor layanan pendidikan inovatif dan pelatihan global terkemuka yang mendorong kesuksesan bagi pelajar dan mitra. IEG Internasional berbasis di Kuala Lumpur yang entitasnya telah sampai di seluruh benua Asia dan Afrika sejak tahun 1998.

“Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di Asia. Menurut data yang kami miliki, hanya sekitar 8.5% dari total penduduk Indonesia yang mendapatkan pendidikan formal, sedangkan sisanya belum memperoleh kesempatan yang sama. Pendidikan formal bukanlah satu-satunya solusi, karena ada banyak alternatif pendidikan non-formal yang juga sangat penting,” kata Council Member IEG Internasional, Dr. Risti Yuni Lestari, MBA.

Baca Juga: Sampoerna Academy berpartisipasi dalam merayakan United Nations Day

Risti Yuni Lestari juga mengatakan bahwa IEG Internasional dalam mewujudkan visinya untuk memberikan praktik terbaik yang disesuaikan dan pendekatan pragmatis untuk solusi manajemen bakat untuk mengembangan potensi pelajar. Di era modern ini, IEG Internasional telah menyediakan pembelajaran digital, sehingga sistem belajar dapat dilakukan secara hybrid, baik daring maupun luring.

Sesuai dengan program Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk memberikan fleksibilitas terhadap institusi-institusi Pendidikan dalam menyusun modul pembelajaran sesuai dengan minat, bakat, dan kebutuhan dari masing-masing karakteristik pelajar. Dengan demikian, IEG Internasional turut serta aktif dalam membangun negara dengan mencerdaskan kehidupan anak bangsa melalui Pendidikan baik secara formal maupun non-formal.

“Genap dua puluh dua tahun IEG Internasional berdiri, kami sudah bekerjasama lebih dari 40 Lembaga Pendidikan; 300 program; 50+ mitra teknologi dan industry; 23.000+ alumni; 9+ penghargaan; 18+ negara. Dengan demikian, kami bertekad untuk dapat mencetak generasi muda yang berpikir kritis, mengasah kreativitas, dan kepekaan sosial, melatih komunikasi serta kolaborasi menjadi sebuah hal yang harus dimiliki oleh generasi muda di era yang semakin maju dan tidak menentu,” Lanjut Council Member IEG Internasional, Dr. Risti Yuni Lestari, MBA.

Baca Juga: TALKINC Institusi Pendidikan, Ajak Masyarakat Jaga Kepedulian Lewat Act of Kindness di Ulang Tahun Ke-18

Seperti dijelaskan Council Member IEG Internasional, Dr. Risti Yuni Lestari, MBA., IEG Internasional berkomitmen untuk selalu siap menyukseskan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Selama dua dekade IEG Internasional bekerja sama dengan Universitas terkemuka seperti di Inggris, Eropa, Amerika Utara, Afrika, Asia, dan Australia. Dengan jaringan luas yang dimiliki, IEG Internasional percaya dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi sistem pendidikan di Indonesia. Lisdha Hendrajoni dari Komisi X DPR RI pun turut mendukung program-program yang dirancang oleh IEG Internasional.

IEG Internasional telah berkolaborasi dengan mitra consulum dari UK untuk memberikan Pendidikan non-formal berupa english shortcourse PTE, training, workshop, shortcouse, summer course, dan konsultan untuk personal branding.

“Setiap orang berhak membuka jendelanya sendiri, untuk mewujudkan generasi emas Indonesia yang cerdas merupakan impian kami,” Tutup Council Member IEG Internasional, Dr. Risti Yuni Lestari, MBA.

 

Reporter: Muhammad Fadhli

Kategori
Pendidikan

PPI Sumbar Beri Usulan Strategis Berbasis Riset Saat Hadiri Forum OPD Balitbang Sumbar

Binomedia.id – Perhimpunan Periset Indonesia Provinsi Sumatera Barat (PPI Sumbar) menghadiri acara Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang diadakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Barat (Balitbang Sumbar). Forum tersebut digelar pada Selasa, 14 Februari 2023 di Istana Bung Hatta, Bukittinggi.

Ketua Harian Perhimpunan Periset Indonesia Provinsi Sumatera Barat (PPI Sumbar) Dr. Ir. Atman, M.Kom mengutus empat orang pengurus Perhimpunan Periset Indonesia Provinsi Sumatera Barat (PPI Sumbar) yang ia pimpin tersebut untuk menghadiri forum OPD. Empat pengurus PPI Sumbar yang diutus, yaitu ; Dr. Ir. Ellina Mansyah, MP., Ir. Kasma Iswari, M.Si., Dra. Zusneli Zubir, M.Hum., dan Rita Novita, SS., M.Hum.

Ellina Mansyah atas nama Perhimpunan Periset Indonesia Provinsi Sumatera Barat (PPI Sumbar) pada forum OPD tersebut ikut menandatangani berita acara kesepakatan hasil rapat koordinasi rencana kerja Balitbang Sumbar tahun 2024. Penandatanganan berita acara tersebut dilakukan Perhimpunan Periset Indonesia Provinsi Sumatera Barat (PPI Sumbar) bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumbar, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Sumbar, dan Majelis Pertimbangan Kelitbangan Sumbar.

Baca Juga: PPI Sumbar Siap Berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah untuk Hasilkan Regulasi Berbasis Riset

Pada agenda diskusi dan tanya jawab di forum OPD tersebut para Peneliti BRIN yang tergabung dalam organisasi Perhimpunan Periset Indonesia Provinsi Sumatera Barat (PPI Sumbar) banyak memberikan usulan kegiatan dalam membangun daerah sumatera barat. Di antara usulannya mengenai pengembangan produk turunan gambir untuk meningkatkan nilai tambah.

Menurut Ellina Mansyah yang juga Peneliti di Pusat Riset Hortikultura BRIN, di bidang buah-buahan, ekspornya perlu menjadi perhatian bersama, terutama tentang kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Seperti halnya pisang, karena sangat potensial untuk diekspor. Mari diprogram secara bersama-sama di bidang apapun, sehingga petani kita bisa terbantu.

Kasma Iswari yang juga merupakan Peneliti di Agroindustri BRIN pada kesempatan tersebut mengatakan, selama ini gambir diekspor dalam bentuk gelondongan, sehingga harganya rendah. Padahal jika diolah di dalam negeri dapat menjadi berbagai produk, misalnya ; pewarna alami, penyamak kulit, dan juga ada produk lain seperti minuman Teh Kombucha Gambir, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai jual dan daya saing global.

Baca Juga: Achievement Motivation Training Koto Anau 2022, Motivasi Generasi Muda untuk Jauhi Perilaku Negatif

“Di samping itu, teknologi perbanyakan bawang merah menggunakan biji sangat menghemat usaha tani bawang merah,” kata Kasma Iswari.

Sementara itu, Rita Novita, Peneliti di Pusat Riset Preservasi Bahasa dan Sastra, Kelompok Riset Toponimi menyampaikan pentingnya riset Toponimi untuk merawat, mendokumentasikan, dan mempublikasikan warisan budaya di Indonesia. Hal tersebut terutama di wilayah 3T atau pedalaman.

Zusneli Zubir mengusulkan, setiap daerah kabupaten kota menyusun monografi daerah yang memuat sejarah budaya (10 pokok pikiran budaya) sosial ekonomi dan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh daerah. Perlu dilakukan kajian strategis dalam pemajuan kebudayaan.

 

Reporter : Muhammad Fadhli

Kategori
Pendidikan

Separuh Lebih Penduduk Kota Bandar Lampung Ber-KB, Angka Stunting Turun 8,3 Persen

Binomedia.id – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G. (K) melakukan kunjungan kerja di Kota Bandar Lampung dalam upaya percepatan penurunan stunting, Senin (06/02/2023).

Dalam arahan dan penguatan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting bertempat di Aula Gedung Semergou itu Hasto Wardoyo menyebutkan salah satu penyebab angka stunting di Kota Tapis Berseri ini turun 8,3 persen karena lebih dari separuh penduduknya ikut program KB (Keluarga Berencana).

Membuka kata sambutan, Hasto menyampaikan perlunya meningkatkan kecerdasan (IQ) masyarakat Indonesia dalam menghadapi persaingam global.

Baca Juga : BKKBN BERSAMA COMMISSION ON POPULATION OF THE REPUBLIC OF PHILIPPINES GELAR KEGIATAN, MEMBAHAS PERMASALAHAN REMAJA

Menurut Hasto, hal tersebut perlu menjadi perhatian yang serius di dalam upaya mengembangkan kualitas SDM di Indonesia.

Hasto memyebutkan pada 2021 jumlah ibu hamil di Indonesia sebanyak 4.884.711 oleh karena itu 1000 hari pertama kehidupan (HPK) harus menjadi perhatian serius, agar kualitas anak yang lahir baik dan menjadi SDM yang berkualitas ke depannya.

Kemudian, Hasto juga menyampaikan apresiasi terhadap Kota Bandar Lampung karena berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi stunting Kota Bandar Lampung turun dari 19,4 di tahun 2021 menjadi 11.1 pada tahun 2022.

Hasto menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mendukung penurunan tersebut, diantaranya adalah 57 persen masyarakat Kota Bandar Lampung telah mengikuti program Keluarga Berencana (KB) sehingga jarak kelahiran anak cukup bagus, gizi tercukupi dan kesadaran masyarakat yang tinggi terhadap pentingnya ber-KB.

Hasto juga berharap di masa mendatang, prevalensi stunting dapat ditekan di bawah 10 persen.

Baca Juga : PPI Sumbar Siap Berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah untuk Hasilkan Regulasi Berbasis Riset

“Program KB-nya di Bandar lampung ini bagus. Saya cek lebih dari 57 persen masyarakatnya sudah KB, sehingga jarak anaknya menjadi bagus,” kata Hasto Wardoyo.

Pada kesempatan itu, Hasto juga berpesan agar realisasi anggaran DAK non fisik (BOKB) Kota Bandar lampung pada 2023 ini dapat lebih ditingkatkan, dimana pada 2022 realisasi hanya 14,1 persen.atau Rp1,1 miliar dari total anggaran Rp7,9 miliar.

Sementara itu Walikota Bandar lampung, Hj. Eva Dwiana menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Bandarlampung terus melakukan upaya upaya dalam percepatan penurunan stunting.

Eva menyebutkan diantaranya dengan peningkatan kualitas sanitasi, memberikan makanan, vitamin, hingga obat-obatan kepada masyarakat. Selain itu beliau menyampaikan bahwa pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi gizi, pentingnya ASI, serta melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap program program yang dilaksanakan.

Diketahui sebelumnya, Kepala BKKBN sempat meninjau dan melakukan Pelayanan KB terhadap Akseptor di Kecamatan Panjang didampingi oleh Walikota Bandar Lampung, Irwil I M. V Chinggih Widanarto, SE. M.Si., Ketua DPRD, Hi. Wiyadi, S.P., M.M. Plt.Kepala BKKBN Lampung Drs Putut Riyatno, M.Kes, Sekretaris perwakilan BKKBN Lampung Ni Gusti Putu Meirida,S.E,M.M, dan segenap jajaran Pemerintah Kota Bandar Lampung.

Kategori
Pendidikan

PPI Sumbar Siap Berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah untuk Hasilkan Regulasi Berbasis Riset

Binomedia – Potensi besar para periset yang dimiliki Sumatera Barat (Sumbar) ke depannya bisa berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi, Kota, dan Kabupaten daerah tersebut dalam menghasilkan regulasi berbasis riset. Untuk itu, Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) mengukuhkan Kepengurusan PPI Provinsi Sumbar (PPI Sumbar) Periode 2023 – 2026. Pengukuhan dilakukan melalui acara yang digelar pada Jumat, 10 Februari 2023 pukul 08.30 – 11.30 WIB di Aula Kantor Gubernur Provinsi Sumbar, Jalan Sudirman, Kota Padang.

Pada acara tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal I PPI Ahyar, SH. MH. menyerahkan bendera PPI dan meyematkan pin PPI pada Ketua Pengurus Harian PPI Sumbar Dr. Ir. Atman, M.Kom., serta menandatangani Pakta Integritas Pengurus secara simbolis untuk pengukuhan Kepengurusan PPI Sumbar Periode 2023 – 2026.

Pengukuhan turut ditandai dengan pemasangan pin oleh Erinaldi (Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan Kemasyarakatan dan Sumber Daya Provinsi Sumbar) kepada Elsa Yolarita, SP, MIL (Sekretaris), serta pemasangan pin oleh  Drs. Bustavidia, M.M. (Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumbar) kepada Sharli Asmairicen, S.Pt, MP. (Bendahara).

Baca Juga: Achievement Motivation Training Koto Anau 2022, Motivasi Generasi Muda untuk Jauhi Perilaku Negatif

Ketua Pengurus Harian PPI Sumbar Dr. Ir. Atman, M.Kom. pada pidatonya di acara pengukuhan tersebut mengatakan, PPI Sumbar untuk mewujudkan periset Sumbar yang beretika, profesional, berdaya saing global, serta mendukung kemajuan dan kemandirian bangsa, khususnya Sumbar.

Misinya untuk memberi masukan kebijakan pembangunan daerah pada Pemerintah di bidang pengembangan dan diseminasi ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, sosial, seni, budaya, dan lainnya.

Atman juga mengatakan, 98 periset telah bergabung dengan PPI Sumbar, mereka berdomisili di provinsi tersebut. Latar belakang pendidikan mereka mulai dari S1 hingga S3, serta jabatan fungsional, mulai dari Ahli Pertama hingga Ahli Utama.

Baca Juga: Entrepreneurship Training Koto Anau 2022 Sosialisasikan Potensi Daerah Jadi Peluang Usaha

Sebagian besar mereka berasal dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang tergabung dalam Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORTP), Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra (OR Arbastra), Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan dan Ekonomi Kesejahteraan Masyarakat (OR TKPEKM), Organisasi Riset Kesehatan (OR Kesehatan), Organisasi Riset Kebumian dan Maritim (OR KM), dan Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora (OR IPSH).

Bidang pertanian dan pangan telah banyak menghasilkan output riset yang layak dikembangkan di Sumbar, baik untuk tanaman pangan, sayuran, buah-buahan, perkebunan, maupun obat-obatan serta peternakan. Mulai dari teknik budidaya sampai pengolahan hasil, begitu juga dengan bidang ilmu lainnya.

“Kami seluruh Anggota PPI Sumbar merencanakan akan mengadakan pertemuan, diskusi, seminar secara rutin. Namun saat ini kami belum punya kantor sekretariat. Kami bermohon kepada Bapak Gubernur Sumbar semoga juga dapat memfasilitasi kami dengan ruangan, agar kami bisa berkumpul bersama dan menjalankan organisasi dengan baik dan benar, “ kata Atman.

Baca Juga: FPL Pasaman Barat dengan SMPIT Cahaya Makkah Menjalin Kerjasama Menggerakkan Literasi Sekolah

Acara pengukuhan Kepengurusan PPI Sumbar Periode 2023 – 2026 juga diisi dengan penandatangan MoU PPI Sumbar dengan beberapa steakholder. Adapun streakholder tersebut yaitu ; Universitas Mahaputra Muhammad Yamin (UMMY) – Solok, dan Universitas Pat Petulai Curup – Bengkulu.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Sekretaris Jenderal I PPI Ahyar, SH. MH pada pidatonya mengatakan periset bisa saja terdiri dari para peneliti, dan 11 jabatan fungsional yang berada di bawah BRIN. PPI mengucapkan selamat kepada pada Kepengurusan PPI Sumbar periode 2023 – 2026 yang telah dikukuhkan.

“Semoga Kepengurusan PPI Sumbar periode 2023 – 2026 sukses menjalankan program kerja yang telah disepakati. PPI merupakan organisasi profesi yang menaungi 11 jabatan fungsional di bawah binaan BRIN. Kesebelas jabatan fungsional tersebut yaitu; peneliti, perekayasa, pengembang teknologi nuklir, analis pemanfaatan IPTEK, analis data ilmiah, analis perkebunrayaan, kurator koleksi hayati, penata penerbitan ilmiah, teknisi penelitian dan perekayasa, dan teknisi pekebunrayaan,” kata Ahyar.

Baca Juga: FPL Pasaman Barat Menggelar Lomba Baca Puisi dan Bercerita antar Pelajar

Ahyar menegaskan, 11 jabatan fungsional tersebut jika memiliki organisasi profesi sendiri belum tentu bisa hidup dan berkembang. Oleh karena itu, Pimpinan BRIN menyarankan agar kesebelas jabatan fungsional tersebut bergabung dalam suatu organisasi profesi yang dalam kongres gabungan pada tanggal 21 Desember 2021 diberi nama Perhimpunan Periset Indonesia (PPI).

Organisasi tersebut telah disahkan oleh Kemenkumham Republik Indonesia. Keanggotaan Anggota PPI juga ada yang berasal dari periset swasta; perguruan tinggi dan industri.

“Khusus bagi jabatan fungsional yang berada di bawah binaan BRIN, Pemerintah mewajibkan mereka untuk menjadi anggota organisasi profesi PPI. Dengan status keanggotaan aktif di PPI, para periset memiliki hak untuk mendapatkan pemberdayaan kompetensi dari PPI, begitu juga akses terhadap informasi, advokasi, dan perlindungan hukum terkait tugas-tugas,” kata Ahyar.

Baca Juga: Festival Pesona Nagari Barulak 2022 Siap Digelar

Saat ini PPI telah memiliki 16 wilayah, berada lebih dari 13 provinsi dan 3 kabupaten atau kota. Pada tahun 2023 PPI akan membentuk 10 wilayah baru. Tidak semua provinsi, kota, dan kabupaten di Indonesia dapat dibentuk wilayah baru, karena konsentrasi periset hanya terpusat di beberapa wilayah.

Persyaratan untuk dapat membentuk wilayah baru, harus memiliki sekurang-kurangnya 30 keanggotaan aktif. Adapun jumlah anggota aktif PPI saat ini baru mencapai 8.300 orang dari sekitar 13.000 periset ASN.

“Kedepan, PPI akan terus melakukan pendataan jumlah periset secara inklusif, dan mengajak para periset swasta bergabung. Riset dan inovasi untuk kemajuan negeri, dana riset tak harus bergantung pada dana DIPA APBN yang terbatas, tapi lebih menilik kepada apa yang dibutuhkan oleh industri atau pasar sehingga pemanfaatannya lebih inklusif,” kata Ahyar.

Baca Juga: Festival Pesona Barulak 2022 Berjalan Sukses dan Lancar

Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi yang diwakiliki Erinaldi (Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan Kemasyarakatan dan Sumber Daya Provinsi Sumbar) pada kata sambutannya mengatakan, penelitian dan pembangan berperan penting dalam mendorong kemajuan suatu daerah.

Hasil penelitan dan pengembangan yang akurat dalam bentuk konsep, model, maupun skenario merupakan pilihan kebijakan yang akan menjadi rekomendasi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Saat ini nasional juga internasional tengah menghadapi masalah pangan, dan energi.

“Riset kita perlu refocusing lagi. Riset yang kita lakukan apakah sudah sesuai dengan kebutuhan wilayah. Jangan riset yang kita lakukan berdasarkan referensi dari luar, sementara di negeri kita tidak membutuhkan riset-riset seperti itu. PPI tentu akan meningkatkan mutu riset pada sumber daya yang lain. Sebagi informasi, komposisi pendidikan di Indonesia seperti yang dikeluarkan oleh Dukcapil, ternyata yang mengambil S3 hanya 0,03 %, yang S1 5 % dari jumlah penduduk. Permasalahannya, penduduk yang pendidikannya SD ke bawah itu 57 %. Apa yang harus kita lakukan dengan komposisi tersebut? Juga dalam menangani permasalahan stuting dan kemiskinan,” kata Erinaldi.

Baca Juga: Fedri Master of Ceremony (MC) Jakarta Akhirnya Go Internasional

Erinaldi mengharapkan PPI sebagai wadah untuk melaksanakan kebijakan, agar informasi-informasi tersebut secara terus menerus meningkatkan kompetensinya untuk memproduksi dan menghasilkan invensi dan inovasi. Sehingga para periset dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan daya saing nasional di era global.

Sumatera Barat saat ini memiliki 68,4 % penduduk dengan usia produktif (15 – 50 tahun). Jika diproyeksikan pada komposisi jenjang pendidikannya, bisa dibayangkan kondisi Sumatera Barat pada saat ini. Kondisi tersebut tentu jadi tugas kita bersama, dengan melakukan aksi-aksi yang dapat meningkatkan grade. Karena rasio tersebut bukan meningkatkan angka produktivitas, tapi malah angka pengangguran.

Selain itu, Erinaldi juga menyampaikan beberapa titipan pesan lainnya dari Gubernur Sumbar Mahyeldi untuk PPI.  Tentang berkurangnya lahan pertanian, dan meningkatnya pendidikan yang berakibat pada berkurangnya jumlah petani.

Kepengurusan PPI Sumbar Periode 2023 – 2026 yang dikukuhkan tersebut adalah sebagaimana berikut ; Dewan Penasehat PPI Sumbar adalah Gubernur Sumatera Barat, dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Barat. Dewan Pakar yang memperkuat organisasi profesi tersebut, yaitu ; Prof. Dr. Ir. Irfan Suliansyah, MS (Faperta – Unand), Prof. Dr. Herwandi, M.Hum. (FIB – Unand), Prof. Dr. rer. Nat. Ir. Anwar Kasim (Faperta – Unand), Prof. Dr. Ir. Mardiati Zain, MS (Faperta – Unand), Prof. Dr. Azwir Anhar, M. Si. (FMIPA – UNP), Prof. Nelmawarni, M.Si. (FAH – UIN), Dr. Ir. Erlina Mansyah, MP. (BRIN), Dr. Syafrijon, ST. M.Kom. (BRIN), dan Ir. Kasma Iswari, M.Si. (BRIN).

Pengurus Harian PPI Sumbar Periode 2023 – 2026 adalah Dr. Ir. Atman, M.Kom (Ketua), Musfeptial. SS. M.Hum. (Wakil Ketua), Elsa Yolarita, SP. MIL (Sekretaris), Mulyadi, SS (Wakil Sekretaris), dan Sharli Asmaricen, S.Pt, MP. (Bendahara). Dra. Yulfira Media, M.Si mengkoordinatori Bidang Pemberdayaan Periset, dengan para anggotanya ; Warnis, M.Si., Drs. Ardinal, M.Si., Dra. Jumjunidang, M.Si., dan Riki Warman, SP, MP.

Bidang kerja Sama dan Hilirasi Hasil Riset dikoordinatori oleh Tri Budiyanti, SP., M.Si., dengan para anggotanya ; Ir. Syahrial Abdullah, MS., Riska, S.Si, M.Sc., Agr., Ph.D., Rita Novita, SS., M.Hum., dan Ir. Elida Suryani. Pada Bidang Komunikasi dan Informasi dikoordinatori oleh Syamsurizal, SS. M.Pd. dengan para anggotanya ; Yulia Fitrina, SS., M.Pd., Leni Marlina, STP., M.Si., Eliza Mayura, SP., MP., dan Fandi Triawan, ST., MT. Untuk Bidang Advokasi dan Hukum dikoordinatori oleh Dra. Zusneli Zubir, M.Hum dengan  para anggotanya ; Daratullaila Nasri, S.S., M.Hum., Yulino Indra, S.S., M.Hum., Bambang Haryanto, SP., M.Sc., dan Putri Tria Santaria, SP. M.Si.

Acara pengukuhan Kepengurusan PPI Sumbar Periode 2023 – 2026 dimaknai dengan Puisi Anak Negeri, dibacakan oleh Yulia Firina, dan dilanjutkan dengan doa bersama. Acara tersebut ditutup dengan ucapan selamat, diiringi lagu Syukur.

 

Reporter: Muhammad Fadhli

Kategori
Pendidikan

Kementerian PUPR Mengadakan Program Magister Super Spesialis untuk Meningkatkan Kompetensi ASN

Binomedia.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) terus berupaya untuk meningkatkan kompetensi ASN melalui pendidikan dan pelatihan yang berkualitas. Salah satunya dengan dibentuknya Program Magister Super Spesialis (MSS) Teknik maupun non Teknik.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Khalawi AH mengatakan, program Magister Super Spesialis (MSS) Non Teknik dibentuk dengan tujuan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tinggi dalam bidang non teknis spesifik sesuai kebutuhan Kementerian PUPR.

“Selain itu juga meningkatkan kompetensi ASN dalam rangka membantu dalam pengembangan karier mereka dan memberikan dampak positif bagi pembangunan nasional,” Ujar Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Khalawi AH.

Baca Juga: Kementerian PUPR Melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Gelar Penghargaan Jasa Konstruksi Tahun 2022

Dalam memenuhi kebutuhan ini, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) menyelenggarakan kegiatan Pembekalan Karyasiswa MSS Non Teknik kepada 47 Karyasiswa secara hybrid di Gedung Sapta Taruna Kementerian PUPR.

Adapun karyasiswa Magister Akuntansi Sektor Publik Universitas Brawijaya sebanyak 14 orang, Magister Akuntansi Sektor Publik Universitas Hasanuddin sebanyak 7 orang, Magister Teknik Informatika Keamanan Siber Universitas Bina Nusantara sebanyak 16 orang dan Magister Hukum Konstruksi – Universitas Andalas sebanyak 10 orang.

Kementerian PUPR
Kementerian PUPR Mengadakan Program Magister Super Spesialis untuk Meningkatkan Kompetensi ASN

Melalui pembekalan ini, karyasiswa diharapkan dapat memahami aturan dan hak serta kewajibannya sebelum menjalankan tugas belajar pada perkuliahan program MSS Non Teknik di 4 (empat) Perguruan Tinggi Mitra tersebut.

Baca Juga: Kementerian PUPR Melalui Perwakilan Sekjen PUPR Mohammad Zainal Fatah Menerima Penghargaan Bhumandala Award 2022

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Khalawi AH juga menyampaikan pesan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kepada para karyasiswa. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, semua bermula dari niat. Bukan sekedar mengejar ijazah, tetapi juga untuk memperkaya pengalaman dan membangun jejaring.

“Kedua, niatkan untuk menikmati proses belajar. Kemudian, niatkan menjaga keseimbangan antara belajar, olahraga, rekreasi, ibadah dan juga keluarga. Terakhir, tentu niatkan untuk kembali dan memberikan yang terbaik untuk masa depan Indonesia,” Tambah Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Khalawi AH.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, BPSDM, Khalawi AH
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Khalawi AH

Terakhir, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Khalawi AH berpesan kepada para karyasiswa agar selalu menerapkan budaya kerja Kementerian PUPR.

Baca Juga: Tangani Konektivitas Pulau Terisolir, Kementerian PUPR Bangun Jalan di Pulau Enggano, Bengkulu

“Jangan pernah lupa untuk tetap menerapkan budaya kerja Kementerian PUPR dalam menyelesaikan perkuliahan, yaitu berorientasi pada misi, professional, mampu bekerja dalam tim serta berakhlakul karimah,” tutup Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Khalawi AH.

Kegiatan turut dihadiri oleh Sekretaris BPSDM Achmad Subki, Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya Riono Suprapto, Staf Khusus Menteri PUPR Binsar Simanjuntak, Tim Pakar Pengembangan SDM PUPR Anita Firmanti, dan juga Dekan serta civitas dari perguruan tinggi mitra.

Kategori
Pendidikan

Bersama Ibu Negara, Lurah Gandaria Utara Muhamad Fahri mengikuti Gerakan Penanaman 1000 Pohon

Binomedia.id – Lurah Gandaria Utara Muhamad Fahri mengikuti Gerakan Penanaman 1000 Pohon Serentak bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Wury Ma’ruf Amin secara virtual di 34 Provinsi secara serentak, Rabu (1/2/2023).

Acara yang dilakukan di RPTRA Jl. Dwijaya IV Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan tersebut, Lurah Gandaria Utara memilih jenis pohon produktif yang memiliki manfaat penghijauan lingkungan dan nilai ekonomi lebih dimasyarakat.

“Kegiatan ini sebagai sarana untuk mensinergikan program-program Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, serta upaya untuk menjaga ketahanan pangan dalam menghadapi krisis ekonomi,” ungkap Lurah Gandaria Utara Muhamad Fahri.

Baca Juga: BRI Menanam Dukung Pengurangan Emisi Karbon Hingga 108 Ribu Ton

Menurut Lurah Gandaria Utara Muhamad Fahri, penanaman pohon seperti ini dapat menumbuhkan budaya di masyarakat untuk menanam dengan memanfaatkan lahan tersedia.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak (TP PKK) Kelurahan Gandaria Utara Hamaya Wulandari mengajak seluruh jajaran PKK terus melanjutkan penanaman pohon diwilayahnya.

Lurah Gandaria Utara, Muhamad Fahri
Lurah Gandaria Utara Muhamad Fahri mengikuti Gerakan Penanaman 1000 Pohon Serentak bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Wury Ma’ruf Amin

“Para anggota TP PKK tidak menjadikan kegiatan penanaman pohon hanya seremonial saja, melainkan agar penanaman pohon terus dilakukan di lingkungan masing-masing dengan melibatkan warga serta melakukan perawatan rutin,” Ujar Ketua Tim Penggerak (TP PKK) Kelurahan Gandaria Utara Hamaya Wulandari.

Baca Juga: 11 Inspirasi Desain Taman Rumah, Cocok untuk Relaksasi

Disela-sela acara, juga dilakukan pemanenan sayuran selada air hidroponik dan ikan hasil budidaya.

Selain Lurah Gandaria Utara Muhamad Fahri, turut hadir juga Asisten Pemerintahan kota Administrasi Jakarta Selatan, Kasi Kesejahteraan Rakat (Kesra) Kecamatan Kebayoran Baru, PKK Kecamatan Kebayoran Baru, Satpel Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kecamatan Kebayoran Baru, Sekretaris kelurahan Gandaria Utara, Kasi Kesra Gandaria Utara serta TP PKK Kelurahan Gandaria Utara.

 

Reporter: Raya