Binomedia.id – Jakarta. Industri sport-tech Indonesia mencatat tonggak baru dengan resmi tercatatnya DRX Token di platform aset kripto Tokocrypto pada Jumat (5/12). Kehadiran token lokal ini menjadi langkah strategis dalam pengembangan ekosistem Web3 berbasis olahraga yang menjembatani dunia sport, teknologi, dan ekonomi digital.
Peluncuran DRX Token sekaligus memperkuat posisi DRX sebagai ekosistem sport-tech modern yang terus berkembang. DRX menghadirkan sejumlah lini produk, mulai dari DRX Sportnet yang mengusung gamifikasi aktivitas olahraga, Padel Hub dengan sistem penilaian otomatis dan leaderboard, hingga DRX Wear yang memanfaatkan teknologi NFC untuk autentikasi produk olahraga.
“DRX lahir dari semangat olahraga modern,” ujar COO DRX, Miguel, dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat malam (5/12).
Miguel menegaskan bahwa DRX Token dirancang sebagai token lokal dengan utilitas nyata serta manfaat langsung bagi komunitas pengguna dalam ekosistem DRX. Ia juga memastikan bahwa DRX Token telah terdaftar secara resmi sebagai aset kripto yang diakui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan berada dalam pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Proses Bappebti dan OJK diperlukan untuk memastikan DRX Token memenuhi seluruh persyaratan teknis, keamanan, dan pedoman perdagangan,” jelas Miguel.
Sebagai proyek sport-tech, DRX telah memperluas jangkauan ke ekosistem olahraga nasional dengan menggandeng sejumlah mitra strategis, di antaranya Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Dewa United, Persik Kediri, serta beberapa klub sepak bola lainnya.

Saat ini, salah satu utilitas utama DRX Token adalah penukaran token dengan tiket pertandingan melalui platform DRX Sportnet. Ke depan, fitur redeem akan diperluas, termasuk penukaran token untuk layanan non-olahraga seperti hotel.
Miguel menambahkan, DRX menargetkan ekspansi global pada 2026 dengan tetap menyesuaikan diri terhadap regulasi di masing-masing negara. Selain itu, DRX juga berencana merekrut talenta global dan mengembangkan utilitas baru yang belum dapat diimplementasikan di Indonesia.
Dalam acara kolaborasi antara DRX Token dan Tokocrypto, Miguel menekankan pentingnya edukasi sebagai fondasi utama adopsi teknologi Web3.
“Indonesia memiliki sekitar 270 juta penduduk. Edukasi menjadi kunci agar masyarakat semakin memahami manfaat teknologi kripto,” katanya.
Acara tersebut dihadiri sekitar 50 peserta dan diperkuat oleh komunitas dengan ribuan pengikut. DRX dan Tokocrypto menargetkan program edukasi yang menjangkau jutaan pengguna dalam waktu dekat.
Sementara itu, BD & Research Tokocrypto, Nathanael Ernadianto, memaparkan empat indikator utama dalam menilai kelayakan proyek kripto lokal, yakni latar belakang tim inti, rekam jejak di dunia kripto, kepatuhan terhadap regulasi, serta kejelasan roadmap dan keberlanjutan proyek.
“DRX Token memiliki utilitas yang jelas dan didukung konsep super app. Jika produknya kuat, pasar global pasti akan melirik,” tegas Nathanael.
Perwakilan Web3 enthusiast, Nia, turut menekankan pentingnya dukungan komunitas agar proyek lokal mampu bersaing di tingkat global. Menurutnya, kualitas proyek lokal akan menentukan persepsi dunia terhadap ekosistem Web3 Indonesia.
Sementara itu, Web3 Marketing Manager DRX, Barik Hasnan, menyampaikan bahwa DRX Token hadir untuk menjawab berbagai tantangan di industri olahraga, mulai dari maraknya produk tiruan hingga kebutuhan dukungan bagi atlet muda dan pensiunan.
“Perkembangan teknologi yang cepat membuat produk olahraga semakin mudah ditiru. DRX hadir untuk mengatasi masalah tersebut, sekaligus mendukung atlet muda dan pensiunan,” ujarnya.
Miguel menutup dengan menegaskan bahwa kolaborasi menjadi kunci utama dalam membuka peluang global bagi proyek lokal. Dengan fondasi komunitas yang kuat dan dukungan ekosistem Web3 yang tepat, DRX Token dinilai mampu menjadi contoh inovasi Indonesia yang berdaya saing di tingkat internasional. (shn)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Binomedia.id












