Binomedia.id – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis industri reksa dana di pasar modal akan tumbuh pesat sehingga dana kelolaannya dapat tumbuh menjadi Rp 1.000 triliun dalam 3 tahun ke depan, bahkan lebih cepat lagi.
M. Arief Maulana, Head of Wealth Management Mirae Asset Sekuritas, mengatakan ada dua faktor utama pendorong pertumbuhan industri reksa dana. Pertama adalah inovasi teknologi informasi (information technology/IT) dari pelaku pasar modal dengan bertumbuhnya industri fintech dan kedua kondisi masyarakat yang semakin melek teknologi selepas pandemi.
“Dengan inovasi IT, kami meyakini target industri reksa dana Rp 1.000 triliun pada 2027 akan mudah tercapai, bahkan bisa lebih cepat lagi,” ujar M. Arief Maulana, Head of Wealth Management Mirae Asset Sekuritas, 7 Februari 2023.
Baca Juga: Mirae Asset Sekuritas Tingkatkan Kualitas Galeri Investasi di Kampus, Hingga Bertransformasi Menjadi Mirae Asset Academy
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan dana kelolaan industri reksa dana Rp 504 triliun tahun lalu, berasal dari 2.120 produk reksa dana yang dikelola 96 manajer investasi sejak reksadana pertama di Indonesia terbit pada 1995. OJK menargetkan dana kelolaan itu tumbuh menjadi Rp 1.000 triliun pada 2027.
Salah satu pendukung pertumbuhan industri reksa dana adalah agen penjual, di mana Mirae Asset Sekuritas adalah salah satu Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) berlisensi OJK yang memasarkan reksa dana terpilih dari sekitar 30 manajer investasi rekanan.
Arief menambahkan bahwa Mirae Asset Sekuritas optimistis asset under administration (AUA) reksa dananya tumbuh lebih cepat daripada pertumbuhan industri yang mencatatkan pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) 10% dalam 10 tahun terakhir. Tahun lalu, AUA Mirae Asset tumbuh 100% dari Rp 500 miliar menjadi Rp 1 triliun.
Baca Juga: Mirae Asset Sekuritas Menyerahka 250 Paket Bantuan Kepada Warga Korban Gempa Bumi Cianjur
“Tahun ini kami optimistis pertumbuhan AUA dapat dua kali lebih tinggi dari pertumbuhan tahunan industri mengingat dana kelolaan industri reksa dana justru turun tahun lalu. Kami meyakini pertumbuhan tersebut dapat tercapai karena dukungan dua keunggulan, yaitu segmen ritel dan inovasi digital Mirae Asset Sekuritas.” Tambah M. Arief Maulana, Head of Wealth Management Mirae Asset Sekuritas.
Dia menjelaskan bahwa dukungan dari inovasi digital Mirae Asset Sekuritas memungkinkan tersedianya aplikasi NAVI untuk investor ritel dan NAVI Corporate melalui situs fundcorporate miraeasset untuk investor korporasi dan institusi.
Dalam kondisi ekonomi seperti sekarang, dia juga menyarankan investor untuk menggunakan strategi alokasi aset (asset allocation) menghadapi masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan, baik nasabah retail maupun korporasi.
Baca Juga: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mendapatkan Predikat Sebagai Sekuritas Terbaik 2022 Setelah Unggul di Pasar Modal Indonesia
Salah satu tujuan menggunakan strategi asset allocation adalah membagi investasi ke dalam beberapa instrumen yang berbeda sehingga mendapatkan manfaat diversifikasi risiko yang lebih baik. Salah satu instrumen yang lebih stabil ketika ekonomi global sedang berada pada tren pengetatan kebijakan moneter adalah reksa dana pasar uang.
Arief Maulana mengatakan keunggulan reksa dana pasar uang dibanding instrumen pasar uang lain adalah adanya insentif pajak, tidak ada fee beli-jual, portofolio yang terdiversifikasi, likuid karena penarikan dana bisa setiap waktu, dan nilai minimal investasi yang rendah. Di dalam reksa dana pasar uang, ada instrumen tabungan, deposito, dan efek utang bertenor kurang dari 1 tahun.
Untuk nasabah korporasi dan institusi, lanjutnya, Mirae Asset memiliki NAVI Corporate sebagai solusi manajemen keuangan (cash management) dengan fitur-fitur unggulan. Fitur tersebut seperti pembukaan akun online (online opening account), pembelian online (online subscription), layanan micro webinar, market update rutin dari tim riset, dan pendampingan oleh relationship manager yang didukung mutual fund counsellor.
Baca Juga: Mirae Asset Sekuritas Indonesia memenangkan predikat Asiamoney Best Retail Brokerage 2022
“Saat ini kami sangat sarankan investor korporasi dan institusi agar melakukan asset allocation sebagian besar portofolionya ke dalam reksa dana pasar uang.” Tutup M. Arief Maulana, Head of Wealth Management Mirae Asset Sekuritas.
Terkait kondisi ekonomi saat ini, Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, menilai inflasi global dan nasional dapat terjaga sehingga baik The Fed di AS maupun Bank Indonesia menunjukkan sinyal bahwa penaikan suku bunga akan lebih ditahan. Dengan iklim yang lebih kondusif itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mulai stabil menguat sejak awal tahun diprediksi akan melanjutkan penguatan.
“Secara teknikal, indikator stochastic dan RSI yang masih positif membuat prediksi IHSG akan konsolidasi bullish dengan rentang pergerakan 6.816-7.000 untuk Februari. Dari 6 sektor yang masih underperform indeks, sektor yang memiliki potensi terbesar untuk outperform IHSG yaitu keuangan dan barang konsumsi cyclical.” Ujar Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas.
Baca Juga: IHSG Diprediksi ke 7.880, Mirae Asset Sekuritas Indonesia Prediksi Ekonomi 2023 Masih Mendukung Pasar
Pada kesempatan yang sama, Robertus Hardy, Senior Research Analyst Mirae Asset Sekuritas, mengatakan kondisi ekonomi tahun ini masih akan positif bagi sektor otomotif dan telekomunikasi dibanding sektor lain. Untuk sektor telekomunikasi, lanjutnya, belanja komunikasi dan data masyarakat akan bertumbuh pada tahun pemilu dan masa persiapannya seperti sekarang, dengan pilihan utama TLKM (Trading Buy, TP Rp 4.500).
“Untuk sektor otomotif, tahun politik biasanya akan memicu peningkatan mobilisasi masyarakat, ditambah potensi adanya insentif rencana pemberian subsidi dari pemerintah bagi motor dan mobil listrik yang membuat kami optimis sektor tersebut dapat menjadi pilihan di tengah tahun politik dan ancaman inflasi.” Tutup Robertus Hardy, Senior Research Analyst Mirae Asset Sekuritas.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Binomedia.id