Binomedia.id, Bekasi – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bekasi masih belum memperlihatkan penurunan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi per 17 Mei 2024 tercatat 2.078 orang terserang DBD.
Adapun pasien meninggal akibat DBD kini jumlahnya mencapai 20 orang sepanjang tahun 2024 ini. Sedangkan DBD paling banyak di Kecamatan Jatiasih 354 kasus, Bekasi Selatan 240 kasus dan Bekasi Utara 232 kasus.
Angka kasus DBD tahun 2024 ini juga lebih banyak dibandingkan tahun 2023 lalu. Tahun lalu kasus DBD hanya menyentuh 1.220 kasus saja.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati mengatakan, beragam upaya terus dilakukan. Salah satunya membentuk Gerakan Satu Rumah Satu Juru Pembasmi Jentik (Jumantik).
“Kita bentuk satu rumah satu jumantik. Gerakan ini salah satu upaya kami mencegah penyebaran DBD di Kota Bekasi,” kata Tanti Rohilawati.
Selain pembentukan Jumantik, Dinas Kesehatan juga melakukan monitoring secara ketat Tim DBD di masing-masing kecamatan. Termasuk mempercepat koordinasi pelaporan kasus.
“Kami juga melakukan evaluasi layanan DBD di rumah sakit yang ada di Kota Bekasi. Termasuk melengkapi Puskesmas dengan alat deteksi DBD berupa rapid tes DBD combo,” kata dia.
Ia menegaskan, pemberantasan DBD tidak bisa dikerjakan sendiri oleh Dinas Kesehatan. Perlu usaha bersama seluruh lapisan masyarakat untuk memerangi wabah DBD.
“Kita Dinas Kesehatan tidak bisa sendirian menanggulangi DBD. Oleh karenanya kami mengajak semua pihak terlibat pemberantasan DBD, di mulai dari rumah masing-masing,” ujarnya mengakhiri pembicaraan.(rls/ren)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Binomedia.id