binomedia.id – Jakarta. Komix Herbal POTEK Dance Fest #DanceOnCoughOff resmi menutup perjalanan panjangnya dengan sebuah perayaan energi dan kreativitas anak muda Indonesia. Sejak Mei 2025, sebanyak 1.408 tim dengan ribuan dancer dari berbagai kota dan daerah unjuk kemampuan, menyalakan panggung demi panggung dengan gerakan penuh semangat. Semua kerja keras itu akhirnya bermuara di Grand Final Jakarta (30/8), tempat lima tim terbaik bertemu: MIC Official mewakili Sumatra, WAACKANIZM mewakili Jawa Tengah, The Elements mewakili Jawa Timur, Loud!Gang mewakili Jawa Barat, dan New Kidz mewakili Jabodetabek.
MIC Official Juara POTEK Dance Fest : Saat Anak Muda Kreatif, Dari Sumatra Mendunia Malam itu, panggung dipenuhi sorak-sorai, cahaya, dan harapan. MIC Official dari Palembang yang mewakili wilayah Sumatra akhirnya diumumkan sebagai juara/The 1st winner. Mereka tidak hanya membawa pulang hadiah ratusan juta rupiah, tapi juga kesempatan langka berangkat ke Korea Selatan untuk mengikuti kelas eksklusif bersama DEUKIE dari Kwon Twins, dancer dan koreografer K-Pop ternama.
Arwin Nugraha Hutasoit, Head of Marketing PT Bintang Toedjoe menjelaskan selain sebagai kompetisi kreatif untuk anak muda, kegiatan Grand Final POTEK Dance Fest ini menjadi wadah anak muda Indonesia menyalurkan energi positif. “Kami kagum pada para peserta, meskipun saat ini situasi di Jakarta sedang menghadapi banyak tantangan, tetapi para finalis yang datang dari berbagai penjuru Indonesia tetap semangat dan memiliki daya juang mengagumkan,” tutur Arwin Nugraha Hutasoit.
Ajang ini justru dimanfaatkan finalis untuk belajar saling menghargai dan berkolaborasi, dilandasi rasa cinta terhadap dunia seni dan gaya hidup sehat. Bagi mereka dance adalah wadah anak muda Indonesia berekspresi dan menjadikannya gaya hidup sehat yang mereka pilih. Di babak final, para finalis POTEK Dance Fest ini tampil di hadapan dewan juri yang diisi sejumlah nama besar dalam dunia dance seperti dance choreographer, Sandree Ha; idol-singer, INDAHKUS; koreografer, konseptor dan dancer profesional, Arinto, serta Andry Mahyudi, Head Of Business Upper Respiratory & Women Health – Public Relations, PT Bintang Toedjoe.
“Seluruh peserta tampil maksimal di babak final, meskipun pada akhirnya MIC Official dari Palembang berhasil unggul dan mendapatkan hasil voting tertinggi dari dewan juri karena kekompakan/synchronization, ekspresi dan stage presence, serta koreografi kreatif yang mereka tampilkan. Selamat untuk MIC Official dan seluruh peserta,” tutur Arwin Nugraha Hutasoit.
Selain semangat berkarya, POTEK Dance Fest juga menggaungkan pesan kesehatan: aktif bergerak 15 menit sehari bisa menjaga paru-paru tetap sehat. Dance dipilih karena relevan dengan anak muda fun, penuh energi, dan bisa dilakukan siapa saja. Lewat kompetisi ini, Komix Herbal menunjukkan gaya hidup sehat dengan aktif bergerak dapat memberikan paru-paru yang sehat. Untuk mendukung upaya menjaga kesehatan paru-paru bisa dilakukan dengan berbagai cara; swamedikasi dengan Komix Herbal bisa jadi pilihan yang praktis. Dengan kandungan daun lenggundi dan jahe merah, Komix Herbal membantu meredakan gejala batuk sehingga mendukung aktivitas harian. Babak final ini juga didukung Yamaha Motors dengan series skutik Yamaha Fazzio, motor hybrid-nya Gen Z yang mudah dimodifikasi, mendukung gaya dan semangatnya anak muda.
Kemenangan ini menjadi perjalanan emosional bagi MIC Official. Yanny, perwakilan MIC Official mengaku bersyukur dan bergembira dengan kemenangan ini. “Perjalanan kami memenangkan POTEK Dance Fest yang diadakan Komix Herbal ini cukup panjang. Dari Palembang, kami harus terbang ke Medan untuk Semifinal wilayah Sumatra. Dari Sumatra, kami berhasil lolos ke Jakarta dan syukurlah, ternyata kini kami berhasil terpilih untuk menang dan berangkat ke Korea Selatan. It’s our time. Sudah waktunya dancer Sumatra menunjukkan penampilan terbaik. Kami berharap penampilan kami bisa menginspirasi masyarakat untuk hidup sehat dengan aktif bergerak dan menjaga kesehatan paru-paru. Kini, dari Sumatra, kami siap tampil di pentas mancanegara,” ungkap Yanny MIC Official di tengah kegembiraan.
POTEK Dance Fest: Dance 15 Menit, Cara Baru Gaya Hidup Sehat dan Bebas Batuk
Pada kegiatan virtual Press Conference yang diadakan di malam sebelumnya (29/08) terungkap pesan yang ingin diangkat lewat ajang POTEK Dance Fest adalah aktif bergerak rutin seperti dance 15 menit per hari dapat menjaga kesehatan paru-paru dan menghindarkan gejala batuk.
Jika muncul gejala batuk, masyarakat juga bisa memanfaatkan Komix Herbal untuk memperkuat paru-parunya agar terhindar dari batuk. Keduanya saling dukung jaga kesehatan paru-paru dan cegah gejala batuk.
Andry Mahyudi, Head Of Business Upper Respiratory & Women Health – Public Relations, PT Bintang Toedjoe menjelaskan pesan ini sengaja dikemas lewat dance agar lebih dekat dengan gaya hidup anak muda. “Kami ingin menunjukkan bahwa menjaga kesehatan paru-paru itu bisa menyenangkan. Tidak harus selalu olahraga berat, cukup dengan dance 15 menit sehari saja sudah membantu melatih paru-paru dan sama efektifnya dengan berolahraga ringan, apalagi kalau didukung Komix Herbal untuk cegah batuk,” papar Andry Mahyudi.
Pernyataan meluangkan waktu setidaknya 15 menit per hari untuk dance dapat memberi manfaat kesehatan bukan tanpa dasar. Di kegiatan virtual Press Conference yang berlangsung di malam sebelumnya (29/08) dr. Andhika Raspati SpKO, Dokter Olahraga & Health Influencer juga menjelaskan tubuh yang aktif bergerak dapat meningkatkan VO₂Max, yaitu indikator penting kesehatan jantung dan paru-paru. “Rekomendasi WHO adalah 75-150 menit aktivitas fisik per minggu. Kalau dibagi rata, cukup 15 menit setiap hari. Dance itu pilihan yang tepat karena menyenangkan, melatih seluruh tubuh, bisa dilakukan dengan high intensity dan mudah dilakukan di rumah,” ungkap dr. Andhika.
Dr. Andhika juga mendukung kegiatan POTEK Dance Fest yang diadakan Komix Herbal ini bagi anak-anak muda. Generasi muda sering dicap ‘mager’ dan terjebak dalam sedentary lifestyle. POTEK Dance Fest hadir untuk membalik stigma itu, memadukan edukasi kesehatan dengan keseruan dance diiringi musik favorit, khususnya dari genre K-Pop yang sedang digandrungi.
Turut berbicara di virtual Press Conference, INDAHKUS musisi sekaligus dancer yang populer hingga ke negeri Tiongkok turut menyatakan apresiasinya karena kompetisi ini berhasil menginspirasi anak muda untuk tetap aktif. “Cukup takjub saat mengetahui semua tim bukan dance cover K-Pop, tapi menampilkan koreografi ciptaan sendiri yang segar dan penuh energi. Dance bikin badan sehat, pikiran lebih rileks, dan mood naik. Apalagi kalau gerakannya diiringi musik yang kita suka, pasti lebih semangat,” ungkap INDAHKUS.
Di virtual Press Conference, seluruh finalis menyatakan semangat dan kesiapannya berkompetisi di Grand Final, karena bagi mereka dance tidak lagi hanya sekadar hobi, melainkan cara mereka berekspresi sekaligus tetap aktif.
Safina, anggota WAACKANIZM, finalis asal Jawa Tengah menceritakan pengalamannya berhasil ke babak final dengan penampilan dan identitas orisinal. “Genre waacking belum umum di masyarakat Indonesia, ditambah kami suguhkan teknik akrobatik yang menantang. Meskipun ada member yang jatuh dan dagunya sobek pada saat latihan, tapi ketika grand final sudah siap tampil lagi dengan jahitan di dagu. Kami berterima kasih sekali pada Komix Herbal dan memanfaatkan semua fasilitas dan props dari Komix untuk memaksimalkan penampilan. Kompetisi ini membantu komunitas kecil waacking kami di Yogyakarta semakin dikenal,” jelasnya.
Alexandra dari The Elements yang mewakili Jawa Timur tidak menyangka dance crew kecil mereka bisa berkompetisi dan bahkan tampil di Grand Final. “Sebagai finalis termuda, kami bangga bisa mewakili Jawa Timur untuk kompetisi dengan skala sebesar ini. Hampir terlambat pada saat pendaftaran, karena tengah disibukan ujian kenaikan kelas dan ujian akhir semester, kami harus menyelipkan sesi latihan setiap malam antara pukul 19-22 dan berbagi tugas untuk menggarap koreografi, kostum dan prop, karena semua member masih sekolah atau kuliah. Semua kami jalankan dengan bersemangat karena dance yang tadinya sebatas hobi bagi kami bertiga, ternyata bisa memberi kesempatan kami jalan-jalan sambil belajar ke Korea Selatan,” ungkap Alexandra.
Marchello dari New Kidz, finalis asal Jabodetabek yang sudah sering lalu lalang dalam dunia dance cover dan sebagai komunitas K-Pop dance cover terbesar di Indonesia bangga bisa menampilkan koreografi aslinya hingga ke final. “Kali ini menunjukkan koreografi yang terinspirasi dari K-Pop dan juga gaya kami sendiri. Untuk tampil di Grand Final, kami latihan setiap hari dan menjaga kesehatan dengan Komix Herbal, serta seluruh kostum pun kamu upayakan dengan D-I-Y,” ungkap Marchello yang di Grand Final hadir dengan sejumlah fans-nya.
Hal senada diutarakan Sanggit, anggota Loud!Gang yang mewakili Jawa Barat. “Untuk penampilan di Grand Final, kami mengorbankan dua hari waktu tidur demi latihan karena sulit menemukan jadwal yang cocok dengan seluruh team member. Tantangan terbesar justru menjaga kondisi tubuh tetap fit sampai final, dan kami bersyukur Komix Herbal memberikan dukungan penuh, bahkan dukungan fisik, saat beberapa member kami tumbang karena gejala batuk,” ungkap Sanggit.
Komix Herbal memang akan selalu hadir di mana masyarakat bergerak dan berekspresi. Pesan pentingnya menjaga kesehatan pernapasan yang disampaikan dari POTEK Dance Fest ini diharapkan dapat terus digaungkan.
“Kompetisi ini bisa jadi pemantik kebiasaan baru untuk menjaga kesehatan paru-paru lewat berbagai aktivitas menyenangkan, seperti rutin dance 15 menit dan dengan konsumsi Komix Herbal saat batuk, untuk manfaat ganda.” pungkas Arwin Nugraha Hutasoit. (rls/aul)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Binomedia.id