binomedia.id – Jakarta. Narasi Semesta bersama Unlimited Production menggelar Press Screening dan Press Conference film “Musuh Dalam Selimut” pada Senin (29/12) di Epicentrum XXI, Setiabudi, Jakarta Selatan. Acara ini menjadi perkenalan resmi film drama emosional yang dijadwalkan tayang serentak di bioskop Indonesia mulai 8 Januari 2026.
Mengawali tahun 2026, Musuh Dalam Selimut hadir bukan sekadar sebagai tontonan yang menguji nyali, tetapi juga mengaduk emosi penonton lewat kisah kepercayaan yang perlahan runtuh dari dalam. Film ini sebelumnya telah memantik respons emosional kuat saat gala premiere, meninggalkan kesan mendalam bagi para penontonnya.
Disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu, film ini dibintangi Yasmin Napper, Megan Domani, dan Arbani Yasiz. Musuh Dalam Selimut diproduksi oleh Narasi Semesta bekerja sama dengan Unlimited Production, Legacy Pictures, A&Z, serta Subtube.
Cerita berfokus pada kehidupan “Gadis” (Yasmin Napper), seorang perempuan yang merasa hidupnya berjalan sempurna—rumah tangga yang harmonis, rutinitas yang stabil, serta kebahagiaan yang kian lengkap ketika ia mengandung anak pertamanya. Situasi tersebut berubah saat hadir “Suzy” (Megan Domani), tetangga yang perlahan menjadi sahabat dekat, penuh perhatian, dan selalu hadir di momen-momen penting Gadis.
Namun, kedekatan yang awalnya terasa hangat perlahan berubah menjadi ganjil. Perhatian Suzy terasa berlebihan dan mulai menembus batas ruang pribadi. Ketegangan semakin meningkat ketika “Andika”(Arbani Yasiz), suami Gadis, ikut terseret dalam hubungan yang semakin sulit dijelaskan. Penonton pun diajak bertanya-tanya: apakah semua ini hanya prasangka, atau ada pengkhianatan yang tersembunyi di depan mata?
Hadrah Daeng Ratu menuturkan bahwa kekuatan utama film ini terletak pada pembangunan karakter yang mendalam dan konflik yang lahir dari detail-detail kecil.
“Pegangan utama saya saat menyutradarai Musuh Dalam Selimut adalah membangun latar belakang karakter yang kuat. Saya tidak ingin kisah perselingkuhan ini hanya menjadi cinta segitiga biasa, tetapi juga menggambarkan trauma dan luka yang membentuk setiap keputusan tokohnya,” ujar Hadrah.
Ia menambahkan, tensi cerita dibangun secara bertahap, dimulai dari rasa aman, lalu berkembang menjadi kecurigaan melalui potongan-potongan informasi yang sengaja ditanam sejak awal.
“Pada akhirnya, penonton akan melihat dengan jelas siapa protagonis dan siapa antagonisnya,” katanya.
Sementara itu, Megan Domani mengungkapkan tantangan tersendiri dalam memerankan karakter Suzy.
“Kunci akting aku adalah membuat Suzy terlihat sangat ceria dan tulus saat bersama Gadis. Dia selalu memberi dan membantu, sehingga terlihat baik,” jelas Megan. “Namun justru dari situ muncul rasa tidak nyaman, karena perhatiannya terasa berlebihan dan tidak mengenal batas.”
Dengan pendekatan cerita yang intens, emosional, dan penuh teka-teki psikologis, Musuh Dalam Selimut menjanjikan pengalaman menonton yang membuat penonton ikut mengurai perasaan antara percaya, ragu, dan curiga hingga akhir cerita. (why)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Binomedia.id












