Ternyata Beberapa Tokoh Dunia Ini Mengidap Sindrom Asperger

binomedia.id – Jakarta. Falcon Pictures kembali menghadirkan karya sinematik yang menginspirasi dengan film terbarunya, “Aku Jati, Aku Asperger”. Film ini berhasil mengangkat topik yang jarang dibahas, yaitu sindrom Asperger, sebuah gangguan spektrum autisme. Melalui cerita yang kuat dan edukatif, film ini membawa pesan bahwa setiap individu, terlepas dari keterbatasan yang mereka miliki, mampu meraih kesuksesan dengan cara mereka sendiri.

Sindrom Asperger sendiri sering disalahpahami oleh masyarakat, namun banyak tokoh dunia yang hidup dengan kondisi ini dan tetap berhasil menorehkan prestasi luar biasa.

Beberapa di antaranya adalah Elon Musk, Anthony Hopkins, ilmuwan Albert Einstein dan Nikola Tesla, serta musisi Courtney Love. Mereka semua adalah bukti bahwa orang dengan sindrom Asperger memiliki potensi besar dalam berbagai bidang.

Elon Musk secara terbuka mengungkapkan kondisinya saat menjadi pembawa acara “Saturday Night Live”. Sementara, aktor Anthony Hopkins mengakui bahwa seni dan akting adalah tempatnya menemukan kedamaian dan sarana ekspresi. Courtney Love, dalam bukunya “Courtney Love: The Real Story”, juga berbagi tentang kehidupannya sebagai seseorang dengan Asperger.

Salah satu pemeran utama film ini, Dikta Wicaksono, juga terinspirasi oleh orang-orang yang memiliki sindrom Asperger.

“Dari kecil saya sering menemani kakak saya ke sekolah khusus, jadi saya cukup tahu kebiasaan mereka. Saya juga bertemu banyak teman dengan Asperger di perjalanan hidup saya. Saya sangat kagum dengan mereka karena mereka memiliki sesuatu yang kita sendiri mungkin tidak punya,” ungkap Dikta.

Melalui “Aku Jati, Aku Asperger”, Falcon Pictures berharap masyarakat Indonesia semakin memahami dan menghargai individu dengan sindrom Asperger. Film ini diharapkan dapat mengedukasi publik sekaligus menghapus stigma yang masih ada tentang kondisi tersebut. Dengan tayang perdana pada 31 Oktober 2024 di bioskop seluruh Indonesia, film ini siap menginspirasi banyak orang untuk menerima perbedaan dan menghargai keunikan setiap individu. (sh)