• Home
  • Bisnis
  • Infrastruktur
  • Pendidikan
  • Properti
  • Otomotif
  • Teknologi
  • More
    • Fashion
    • Movie
    • Music
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Sport
    • Traveling
Sabtu, 8 November 2025
  • Login
  • Register
Binomedia
  • Home
  • Bisnis
  • Infrastruktur
  • Pendidikan
  • Properti
  • Otomotif
  • Teknologi
  • More
    • Fashion
    • Movie
    • Music
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Sport
    • Traveling
No Result
View All Result
  • Home
  • Bisnis
  • Infrastruktur
  • Pendidikan
  • Properti
  • Otomotif
  • Teknologi
  • More
    • Fashion
    • Movie
    • Music
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Sport
    • Traveling
No Result
View All Result
Binomedia
No Result
View All Result
Home Teknologi

Kacamata Suku Yupik Teknologi Bertahan Hidup di Kutub Utara

Indra by Indra
28 November 2022
in Teknologi
A A
0
Kacamata Suku Yupik Teknologi Bertahan Hidup di Kutub Utara

Kacamata suku Inuit dan Yupik, di Alaska, Kutub Utara, adalah teknologi tradisional yang ditemukan sekira tahun 1910 terbuat dari tulang ikan paus, walrus dan rumput. (foto binomedia.id/kottke)

WhatsappFacebookTelegramTwitter

Binomedia.id — Ribuan tahun lalu suku Inuit dan Yupik di Alaska, Kutub Utara, telah membuat kacamata pelindung silau salju yang dapat membutakan mata.

Seorang kurator Museum Nasional Indian Amerika dari Institut Smithsonian, Ann McMullen, telah mengamati kacamata buatan suku Inuit dan Yupik berteknologi kuno yang terbuat dari tulang binatang.

Kacamata suku Inuit dan Yupik, bahkan ada yang terbuat dari rumput laut dan kulit ikan.

Baca juga: PT Elnusa Tbk Perusahaan Penyedia Jasa Energi Kembali Mempertahankan ISO Series

“Di Alaska yang bersalju, jika Anda menghabiskan berjam-jam di bawah sinar matahari musim semi atau musim panas yang cerah, bisa beresiko mengalami kebutaan salju,” ungkapnya.

RelatedPosts

OPPO Find X9 Series Resmi Hadir di Indonesia, Bawa Kamera Hasselblad 200MP dan Baterai 7500mAh

TV Samsung Layar Besar, Hiburan Lebih Puas dan Bermakna

HUAWEI FreeBuds SE 4 ANC: TWS Premium dengan ANC hingga 50DB, Kini Tersedia Secara Eksklusif Online dengan Harga IDR 359 Ribu

Kacamata suku Inuit dan Yupik itu, kata Ann McMullen, dapat melindungi dari sengatan matahari pada mata akibat pancaran sinar ultraviolet.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Masyarakat suku Inuit dan Yupik di seluruh wilayah telah memiliki kacamata salju yang terbuat dari potongan tulang, kayu atau bahan lain.

Baca juga: Keunggulan iPhone 14 dan iPhone 14 Plus, Kamu Wajib Tahu!

“Gaya kacamata ini bahkan dapat meningkatkan pengelihatan,” ujar Ann Fienup, seorang antropologi yang berbasis di Anchorage.

Ann Fienup menemukan kacamata suku Inuit dan Yupik sekira tahun 2010 lalu saat penelitian dibantu oleh warga suku Yapik.

Penelitian Ann Fienup dalam rangka persiapan pameran dan bukunya tentang budaya suku Yupik.

Baca juga: Indonesia sebagai Distributor Resmi Edifier Meluncurkan Earphone dan Headphone Unggulan

Ia sangat kaget dengan keunggulan kacamata suku Yupik yang dapat membuatnya kembali melihat setelah dirinya menjalani operasi retina di mata kanannya.

“Pengelihatan mata kanan saya masih cukup kabur,” katanya.

Tapi, saat dia mengangkat kacamata Yupik ke matanya? “Saya dapat melihat!”

Baca juga: BKKBN Melakukan Uji Coba Penggunaan Website Orang Tua Hebat Sebagai Inovasi

Apa yang sedang terjadi? Ternyata celah itu memfokuskan cahaya, seperti halnya kamera lubang jarum.

Hasilnya, objek yang jauh tampak lebih tajam dan pengelihatan jauh lebih baik.

Jauh sebelum lensa kacamata ditemukan, penduduk asli Alaska, termasuk orang Yupik, merancang sendiri kacamata korektif.

Baca juga: FIFA World Cup 2022: IndiHome dan Vidio Beri Paket Khusus

Phillip Moses, anggota suku di Teluk Toksook, menyebut mereka kacamata hitam adalah penemuan autentik suku Yupik.

Inovasi kacamata suku Yupik adalah bukti bakat teknik yang sangat luar biasa.

Orang-orang Yupik tidak memiliki kata asli untuk “sains”, tetapi mereka memiliki pemahaman tentang kacamata, biologi, dan kimia yang menggerakkan alam.

Mereka menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemui. Misalnya, membuat alat dan pakaian untuk bertahan hidup di lingkungan yang dingin dan berbahaya.

yupik , Kacamata, Binomedia
Beberapa pria Yupik di Kutub Utara menyembelih walrus di atas gunung es. Mereka berdiri di samping umiak di Pulau St. Lawrence, Alaska. (foto binomedia.id/perpustakaan universitas alaska)

Selain kacamata buatan orang Yupik, sekira tahun 2022, Ann juga memukan kacamata buatan orang Inuit.

Kacamata buatan orang Inuit itu terbuat dari tulang dan kulit karibu, Igloolik, Nunavut, Kanada.

Diperkiran sejak tahun 1890, kacamata buatan masyarakat Kutub Utara itu terbuat dari balin dan otot ikan paus.

Baca juga: Dukung Industri Gaming Tanah Air, Bukalapak Akan Gelar Konvensi Gaming & NFT Terbesar di Indonesia

Tapi, kata Ann, kacamata buatan tahun 1910 berbeda dari sebelumnya. Orang Yupik mulai menggunakan rumput pantai dan manik-manik kaca.

Tak hanya membuat kacamata pelindung ultraviolet. Suku Yupik juga pandai membuat alat berburu.

Tempat tinggal yang hangat dipermukaan es membuat para peneliti keheranan: bagaimana mungkin masyarakat Yupik bertahan hidup di Kutub Utara yang dingin.

Baca juga: G20 Indonesia, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Menghadirkan Teknologi Ramah Lingkungan

Para peneliti bahkan tertarik dengan pakaian hangat buatan suku Inuit dan Yupik. Meski terlihat pakaian sederhana mereka lebih hangat dari jaket tebal yang dipajang di toko-toko mahal.

Para wanita Yupik membuat kaus kaki yang nyaman berbahan rumput. Rumput juga dibentuk menjadi serat yang sangat kuat sehingga dapat digunakan sebagai komponen tali kekang anjing.

Di museum American Indian terdapat jaket anak Yupik, terbuat dari kulit burung lembut yang dilapisi bulu—kerajinan yang indah.

Baca juga: ASUS Zenfone 9 Hadirkan Desain Ultra-Compact dengan Performa Flagship

Agar tetap hangat di dalam ruangan, mereka membuat Qasgi yaitu rancangan pintu rumah yang mengarah ke bawah berbentuk huruf U untuk menaikkan udara hangat dalam ruangan.

Agar di dalam ruangan tetap kering, mereka membuat lapisan tahan air dari kulit ikan semacam Gore Tex.

Mereka juga dikenal ahli mencari makan dalam kondisi bersalju. Saat berburu dan memancing, masyarakat Yupik selalu membawa tongkat kayu yang ujungnya ditempelkan pengait tulang (negcik).

Baca juga: Promo Top Up Mobile Legends di UniPin, Dapat Skin Epic

Negcik juga berfungsi sebagai pelindung senjata dari ancaman binatang buas seperti beruang.

“Nenek korban kami sangat pintar membuat alat berburu,” kata tetua Yupik, Willie Kamkoff, kepada seorang peneliti bernama Fienup Riordan.

Fienup Riordan dan kurator Museum Nasional Indian Amerika dari Institut Smithsonian, percaya bahwa masih banyak orang yang berburu dan memancing untuk menyimpan teknik-teknik penting.

Baca juga: Mesin Cuci Zeromatic Laguna Polytron Luncurkan

Namun, masalah baru muncul justru mengganggu pola musiman generasi lama, kata Fienup Riordan.

Beberapa tetua Yupik khawatir bahwa ketergantungan pada barang-barang Barat modern dan kehidupan perkotaan meredupkan ketergantungan pada tradisi kreatif.

Pail John, tetua Yupik lain yang tinggal di tempat yang sama mengatakan bahwa seseorang dapat melihat kecerdasan mereka melalui barang-barang mereka.

Baca juga: Sharp Raih 2 Penghargaan Bergengsi Dibidang Marketing

Di dunia yang semakin peduli dengan ketahanan lingkungan, teknologi Yupik adalah mercusuar berkelanjutan. Tidak ada yang terbuang percuma.

Dia menjelaskan bagaimana secara tradisional Anda merawatnya. “Bawa keluar dan pukul dengan tongkat,” katanya.

“Lautan tidak membeku seperti dulu,” kata Pail.

“Pembekuan nanti di musim gugur. Dan perpisahan jauh lebih awal di musim semi. Ini benar-benar luar biasa.”

Setelah ribuan tahun bertahan hidup di dunia subzero, orang-orang Yupik menghadapi tantangan teknik baru: beradaptasi dengan dunia yang lebih hangat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Binomedia.id


Tags: AlaskaInuitKacamataKanadaKutu UtaraPausWalrusYupik
Indra

Indra

Binomedia.id merupakan platform Bisnis Inovasi Media yang melayani produk informasi dan pemberitaan bernilai positif kepada masyarakat untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang hadir menyajikan informasi-informasi bermanfaat serta terpercaya untuk mengakomodir kepentingan dan kebutuhan para pembacanya.

Related Posts

OPPO Find X9
Mobile

OPPO Find X9 Series Resmi Hadir di Indonesia, Bawa Kamera Hasselblad 200MP dan Baterai 7500mAh

by Shanty. A
22 jam ago
TV SAMSUNG
Teknologi

TV Samsung Layar Besar, Hiburan Lebih Puas dan Bermakna

by Shanty. A
2 hari ago
HUAWEI FreeBuds SE 4 ANC
Teknologi

HUAWEI FreeBuds SE 4 ANC: TWS Premium dengan ANC hingga 50DB, Kini Tersedia Secara Eksklusif Online dengan Harga IDR 359 Ribu

by Shanty. A
3 hari ago
POCO C85
Mobile

POCO C85: RAM 16GB, Baterai 6.000 mAh Siap Jadi Si Paling Nyampe ala Player FFWS!

by Shanty. A
3 hari ago
Seagate Gaming
Teknologi

Seagate Gaming dan Genshin Impact Meluncurkan SSD Eksternal Eksklusif, Seagate Genshin Impact Limited Edition

by Shanty. A
4 hari ago
OPPO Find X9 Series
Mobile

OPPO Find X9 Series Meluncur 5 November, Usung Chip Dimensity 9500 dan Baterai Super Tahan Lima Tahun

by Shanty. A
5 hari ago
Next Post
Pelaku Penipuan Social Engineering Diringkus Polisi, BRI Proaktif Ungkap Kejahatan Perbankan

Pelaku Penipuan Social Engineering Diringkus Polisi, BRI Proaktif Ungkap Kejahatan Perbankan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rekomendasi

Sampoerna University

Menuju Indonesia Emas 2045, Sampoerna University Bahas Strategi Cetak Pemimpin Unggul di Tengah Digitalisasi Bisnis

7 November 2025
OPPO Find X9

OPPO Find X9 Series Resmi Hadir di Indonesia, Bawa Kamera Hasselblad 200MP dan Baterai 7500mAh

7 November 2025
MAXIM

Maxim Perkuat Kolaborasi dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk Lindungi Kesejahteraan Mitra Pengemudi

7 November 2025
IKEA

Melalui IKEA Play, IKEA Ajak Orang Tua Wujudkan Kamar Anak yang Fungsional dan Penuh Kreativitas

7 November 2025
Prof Reda Mantovani dan Aditya Yusma perkuat peran dan tupoksi anggota Badan Permusyawaratan Desa. (Dok. Istimewa)

Prof Reda Mantovani dan Aditya Yusma Perkuat Peran dan Tupoksi Anggota Badan Permusyawaratan Desa

6 November 2025
PENYAKIT JANTUNG

MEraba NAdi SendiRI (MENARI): kenali irama jantungmu sebelum terlambat

6 November 2025

Berita Terpopuler

  • ZAP Clinic

    Wow Siapa Sangka “Botox” Dapat Atasi Ketiak Mudah Berkeringat, Basah dan Berbau, Lho!

    523 shares
    Share 209 Tweet 131
  • Kaspersky Memperingatkan Risiko Pembuatan Kata Sandi Oleh AI

    502 shares
    Share 201 Tweet 126
  • Susunan Media Filter Aquarium, Jamin Jernih

    4999 shares
    Share 1999 Tweet 1249
  • Komitmen Terhadap Pasar Indonesia, Botify Memperkenalkan Tim Indonesia Yang Berdedikasi

    502 shares
    Share 200 Tweet 125
  • Kisi-kisi Evolusi Fitur AI, Akan Hadir di Device Galaxy Flagship Terbaru! 

    500 shares
    Share 200 Tweet 125
Shortcode field is empty!
Binomedia

Copyright © 2023 Binomedia. Supported Matek

Navigate Site

  • HOME
  • About us
  • Copyright
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Contact Us

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Bisnis
  • Infrastruktur
  • Pendidikan
  • Properti
  • Otomotif
  • Teknologi
  • More
    • Fashion
    • Movie
    • Music
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Sport
    • Traveling

Copyright © 2023 Binomedia. Supported Matek