binomedia.id – Jakarta. Menurut laporan Kaspersky, sepanjang 2024 hingga pertengahan 2025, spionase siber menjadi motif utama serangan kelompok Advanced Persistent Threat (APT) di kawasan Asia Pasifik (APAC). Serangan ini menargetkan rahasia negara, dokumen diplomatik, hingga infrastruktur kritis seperti pembangkit listrik tenaga nuklir.
Kawasan APAC menjadi sasaran karena ketegangan geopolitik serta pesatnya perkembangan digital dan ekonomi. Kaspersky memantau lebih dari 900 operasi APT, dengan beberapa kelompok utama aktif di APAC:
-
SideWinder – Dijuluki paling agresif, menargetkan entitas maritim, logistik, dan fasilitas nuklir di Asia Selatan.
-
Spring Dragon – Fokus ke Vietnam, Taiwan, dan Filipina dengan metode spear phishing dan watering hole.
RelatedPosts
-
Tetris Phantom – Gunakan malware canggih untuk menyusupi USB aman dan sistem target.
-
HoneyMyte – Mencuri informasi strategis, terutama dari Myanmar dan Filipina.
-
ToddyCat – Menyasar Malaysia sejak 2020, gunakan kode publik untuk hindari deteksi.
-
Lazarus – APT terkenal dengan serangan finansial dan spionase, termasuk kampanye baru “Operation SyncHole” di Korea Selatan.
-
Mysterious Elephant – Gunakan teknik baru untuk menyerang target di Pakistan, Sri Lanka, dan Bangladesh.
Kelompok-kelompok ini diduga disponsori negara dan bertujuan memperoleh keunggulan geopolitik, bukan hanya mencuri data.
Rekomendasi Kaspersky untuk Perlindungan APT:
-
Selalu perbarui perangkat lunak.
-
Audit keamanan siber secara berkala.
-
Gunakan solusi keamanan seperti Kaspersky Next (EDR & XDR).
-
Manfaatkan intelijen ancaman untuk deteksi dini.
Untuk detail lengkap, kunjungi: securelist.com
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Binomedia.id