binomedia.id – Jakarta. Aplikasi yang berfungsi menawarkan atau meminta bantuan kepada pengguna lain yang lebih di kenal dengan Titipku, secara konsisten tiap tahunnya mengeluarkan report untuk memberitahu publik tentang apa yang sudah dilakukan dan dicapai. Acara “Update Bisnis Titipku dan Peluncuran Impact Report 2024” diselenggarakan Senin (19/8) berlokasi di Hotel The Grove , Jakarta Selatan.
Henry Suhardja selaku CEO & Co – Founder Titipku menceritakan, Sejak menjalankan usahanya sangat banyak tantangan yang didapat mulai dari penolakan sampai terima keluhan baik dari pembeli maupun penjual. Menurutnya, Dari modal keberanian terjun langsung ke pasar tradisional henry banyak tau apa yang dibutuhkan, mulai lah terbentuk yang namanya Kurir atau Jatiper, pedagang pasar atau Juragan, dan pelanggan atau Nitiper.
Pada 2023, Titipku telah mengupayakan berbagai inovasi yang berfokus pada keuntungan Bersama. Artinya, segala inovasi yang diciptakan tidak berpusat pada keuntungan bagi Titipku semata, namun keuntungan itu juga harus dirasakan oleh masyarakat, Jatiper, dan juga pedagang pasar.
Salah satu inisiatif yang muncul di 2023 adalah dibentuknya program Lapak Andalan, Merchant Depo, dan gabungan Lapak Andalan + Depo. Inisiatif ini Titipku rasa sudah bisa berdampak baik bagi peningkatan belanja di Titipku, peningkatan pendapatan pedagang, peningkatan volume pengantaran oleh Jatiper, dan peningkatan kepuasan pelanggan.
Lapak Andalan adalah pedagang unggulan Titipku yang dipilih untuk diiklankan secara lebih. Sebagai gantinya, mereka dituntut untuk berkomitmen selalu menyediakan produk terbaik bagi seluruh pesanan dari Titipku dan sebisa mungkin tidak menghasilkan komplain. Sementara Merchant Depo adalah program di mana Titipku “mem-booking” produk terbaik dari pedagang, sehingga ketika ada pesanan dari Titipku, pedagang bisa memberikan produk terbaik it uke pelanggan Titipku.
Hasilnya, Lapak Andalan dan Merchant Depo menyumbang 65,5% transaksi setiap bulannya dari total keseluruhan transaksi. Sementara itu, Lapak Andalan dan Merchant Depo menyumbang 41,2% pelanggan baru setiap bulannya dari total jumlah pelanggan baru.
Saat ini, Titipku sudah memiliki 150 pasar dengan 10 ribu pedagang di dalam ekosistem yang dibangun.
“Dalam 2 tahun terakhir, kami mencapai perkembangan 12x lipat dalam revenue, dengan total 300 ribu users di seluruh Jabodetabek” jelas Henri Suhardja selaku CEO dari Titipku.
Kedepannya, “Titipku akan tetap terus mendukung ekosistem pasar dengan target untuk mendigitalisasi 1000 pasar dalam waktu 5 tahun mendatang”, tutup Henry. (sh)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Binomedia.id