Binomedia.id – Emas masih bersinar terang. Harga tetap kuat meski bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) mengumumkan komitmen tegasnya untuk melawan inflasi.
Pada Rabu (11/1/2023) pukul 06:32 WIB, harga spot emas global berada di $1.876,68 per troy ounce. Harga menguat sebesar 0,22 persen.
Penguatan emas hari ini memperpanjang tren positif logam mulia tersebut. Pada hari Selasa (1 Oktober 2023), emas naik 0,05% menjadi US$ 1.872,48 per troy ons.
Baca Juga: Harga Emas Antam 1 Gram Terbaru, Jadi Rp 1.014.000
Harga tersebut merupakan yang tertinggi sejak 6 Mei 2022 atau dalam delapan bulan terakhir. Harga emas menguat poin demi poin sebesar 1,2% selama seminggu. Emas juga naik 5,%, setelah naik 3% untuk tahun ini. Analis pasar IG Yeap Jun Rong mengatakan emas menguat setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menekankan komitmennya untuk menurunkan inflasi.
“Pernyataan hawkish dapat menyebabkan reli emas segera,” kata Rong, seperti dikutip Reuters.
Namun, analis RJO Futures Bob Haberkorn menjelaskan bahwa pelaku pasar telah menilai pernyataan hawkish Fed, itulah sebabnya harga emas terus melaju kencang.
Baca Juga: Mirae Asset Sekuritas Tingkatkan Kualitas Galeri Investasi di Kampus, Hingga Bertransformasi Menjadi Mirae Asset Academy
“Suku bunga akan terus naik, tapi juga akan ada batasnya. Pelaku pasar emas menilai harga tersebut. Secara teknikal, emas masih memiliki ruang untuk menguat,” kata Haberkorn.
Powell dilaporkan mengatakan dalam pidatonya di konferensi Riskbank pada Selasa (1 Oktober) bahwa bank sentral AS berkomitmen kuat untuk menurunkan inflasi, meskipun ada kemungkinan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan memicu tekanan dari politisi.
“Kestabilan harga adalah pilar utama ekonomi yang sehat dan memungkinkan masyarakat memperoleh manfaat yang tak terhitung jumlahnya dari waktu ke waktu,” kata Powell, seperti dikutip CNBC.
Powell menambahkan bahwa komitmen Federal Reserve untuk memerangi inflasi dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi AS.
“Memulihkan stabilitas harga pada saat inflasi tinggi akan membutuhkan upaya yang mungkin tidak populer dalam jangka pendek karena dapat memperlambat perekonomian,” tambahnya.
Pernyataan hawkish The Fed Menunjukkan Mereka Akan Terus Menaikkan Suku Bunga Di Masa Depan.
Kenaikan suku bunga membawa dolar AS kembali. Kondisi ini berdampak negatif pada emas karena membuat harga emas menjadi lebih mahal sehingga kurang diminati.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Binomedia.id