Elon Musk Kehilangan Lebih Dari 3000 Triliun Rupiah, Memecahkan rekor dunia

Binomedia.id – Elon Musk memulai tahun 2023 dengan memecahkan rekor dunia. Namanya diakui dalam Guinness Book of Records seperti orang yang kehilangan kekayaan pribadi terbesar dalam sejarah.

“Elon Musk (Afrika Selatan) resmi memecahkan rekor dunia kehilangan harta benda pribadi terbesar dalam sejarah,” kata Guinness World Records dalam blog yang dikutip detikINET, Rabu (11/1/2023).

Rekor Dunia Guinness mengacu pada laporan Forbes bahwa Musk kehilangan $183 miliar, atau sekitar Rp 2.800 triliun, hanya dalam satu tahun. Namun, perkiraan Bloomberg jauh lebih tinggi yakni $200 miliar atau sekitar Rp 3.100 triliun.

Baca Juga: Terlepas Dari Sikap Keras Kepala Powell, Harga Emas Masih bersinar

Kekayaan pribadi Musk mencapai titik kritis pada November 2021, ketika kekayaannya melebihi $30 miliar berkat meningkatnya nilai saham Tesla. Musk langsung dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia dan memegang posisi itu selama kurang lebih satu tahun.

Seperti banyak miliarder lainnya, kekayaan Musk terkait dengan kepemilikannya di perusahaan yang dia kendalikan. Sumber kekayaan terbesar Musk adalah investasinya di Tesla, yang dia miliki 1 persen, menjadikannya pemegang saham terbesar.

Namun, nilai saham Tesla akan turun 65% pada 2022, yang akan memengaruhi kekayaan pribadi Musk. Penurunan tersebut juga diperkuat dengan pembelian Twitter oleh Musk pada Oktober 2022 senilai $44 miliar.

Baca Juga: Bagikan Dividen Interim Rp.8,63 triliun, Intip Kembali Kinerja Cemerlang BRI

“Akuisisi yang heboh, dikombinasikan dengan perilaku memecah belah Musk di platform, memicu aksi jual terbesar saham Tesla sejak perusahaan itu go public pada 2010,” kata Guinness. Rekor dunia.

Setelah kehilangan ratusan miliar dolar, bukan berarti Musk langsung jatuh miskin. Musk saat ini bernilai $138 miliar, menjadikannya orang terkaya di dunia setelah bos LVMH Bernard Arnault.

Rekor kehilangan kekayaan pribadi terbesar dalam sejarah adalah CEO Softbank Masayoshi Son. Miliarder Jepang kehilangan 58,6 miliar dolar pada tahun 2000 karena ledakan gelembung dotcom.