• Home
  • Bisnis
  • Infrastruktur
  • Pendidikan
  • Properti
  • Otomotif
  • Teknologi
  • More
    • Fashion
    • Movie
    • Music
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Sport
    • Traveling
Jumat, 21 November 2025
  • Login
  • Register
Binomedia
  • Home
  • Bisnis
  • Infrastruktur
  • Pendidikan
  • Properti
  • Otomotif
  • Teknologi
  • More
    • Fashion
    • Movie
    • Music
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Sport
    • Traveling
No Result
View All Result
  • Home
  • Bisnis
  • Infrastruktur
  • Pendidikan
  • Properti
  • Otomotif
  • Teknologi
  • More
    • Fashion
    • Movie
    • Music
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Sport
    • Traveling
No Result
View All Result
Binomedia
No Result
View All Result
Home Kesehatan

Cegah dan Kendalikan Malaria

RENATA by RENATA
29 Mei 2024
in Kesehatan
A A
0
Cegah dan Kendalikan Malaria
WhatsappFacebookTelegramTwitter

Binomedia.id, Jakarta – Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi perhatian dunia. Di Indonesia, malaria masih menjadi masalah kesehatan yang banyak ditemukan di daerah-daerah terpencil dan sulit terjangkau.

Malaria adalah penyakit infeksi disebabkan oleh parasit Plasmodium, yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini ditularkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi.

Plh. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan dr. Hellen Dewi Prameswari menjelaskan, Indonesia menyumbangkan kasus malaria terbanyak kedua di Asia, setelah India. Indonesia mencatat estimasi 811.636 kasus positif pada 2021.

“Indonesia merupakan salah satu dari sembilan negara endemik malaria di wilayah Asia Tenggara yang menyumbang sekitar 2% dari beban negara malaria secara global,” kata dr. Hellen pada temu media untuk peringatan Hari Malaria Sedunia, yang dilaksanakan secara daring pada Senin (27/5).

RelatedPosts

ADGI Design Week 2025 Resmi Dibuka: Angkat Tema “Poliformat”, Perkuat Peran Desain Indonesia di Kancah Global

Zie Batik: Dari Rasa Ingin Tahu hingga Menjadi Penggerak Batik Berkelanjutan di Semarang

Betadine Kolaborasi Bersama PMI Lewat Kampanye “30 Detik Antistop”

Menurut dr. Hellen, data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, pada 2023 sebanyak 389 kabupaten/kota telah melakukan eliminasi malaria sesuai target. Pada 2030 mendatang, seluruh wilayah Indonesia ditargetkan telah bebas kasus malaria.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Tren pemeriksaan kasus malaria mengalami kenaikan pada 2023 dengan 3.464.862 pemeriksaan dibandingkan 3.358.447 pemeriksaan pada 2022. Di sisi lain, angka positif malaria sebenarnya mengalami penurunan pada 2023 dengan 418.546 kasus dibandingkan pada 2022 dengan 443.530.

Meski mengalami peningkatan pemeriksaan dan penurunan kasus positif, target nasional Positivity Rate (PR) malaria <5% masih belum tercapai. Capaian nasional pada 2023 masih sebesar 12,08%.

“Perlu peningkatan penemuan kasus baik aktif dan pasif di daerah endemis maupun di daerah bebas malaria yang berisiko serta peningkatan pencatatan dan pelaporan pada sismal V3,” kata dr. Hellen.

Kemenkes melalui P2PM menyampaikan, malaria dapat dicegah dan dikendalikan dengan upaya pengendalian vektor serta penatalaksanaan kasus malaria yang tepat. Terdapat tiga upaya pengendalian vektor malaria.

Pertama, membersihkan lingkungan agar tidak menjadi sarang nyamuk dengan cara menggerakkan masyarakat untuk membersihkan lingkungan, melancarkan saluran air agar tidak tergenang, mengeringkan air yang tergenang, serta membersihkan lumut pada mata air dan danau.

Kedua, mengurangi populasi nyamuk dengan menebarkan ikan pemakan jentik (ikan kepala timah, nila merah, gupi, mujair dll.) di lagun, kali, kolam dan air tergenang lainnya, menebarkan larvasida/racun jentik serta menanam tanaman pengusir nyamuk seperti kecombrang, sereh, zodia, lavender dan marigold.

Ketiga, menghindari gigitan nyamuk malaria dengan tidur menggunakan kelambu anti nyamuk, memakai obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada lobang angin/ventilasi rumah, menjauhkan kandang ternak dari rumah, memakai obat anti nyamuk oles (repelen), serta apabila keluar rumah pada malam hari, memakai pakaian yang dapat menutup badan seperti celana panjang, baju tangan panjang, sarung dan lain-lain.

Sementara itu, tata laksana kasus malaria dapat melalui pemeriksaan laboratorium dengan cara pemeriksaan sediaan darah untuk penegakan diagnosis dan pengobatan sesuai standar program nasional.

Kemenkes juga membuat empat inovasi dalam upaya percepatan eliminasi malaria. Pertama, Mass Drug Administration (MDA), yakni pengobatan malaria secara massal di daerah endemis tinggi malaria terpilih. Kedua, Intermittent Preventive Treatment (IPT) in pregnancy, yakni pencegahan malaria dengan obat malaria pada ibu hamil pada daerah endemis tinggi malaria terpilih. Ketiga, pengembangan vaksin malaria. Terakhir, intervensi pengobatan pencegahan dan repelen (repellent) pada pekerja hutan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara dr. Jansje Grace Makisurat, yang turut hadir sebagai narasumber pada temu media tersebut menyampaikan, Kegiatan Targeted Drug Administration (TDA) di Penajam Paser Utara (PPU) pada 2023 berhasil menurunkan kasus malaria. Pada 2020, terdapat 1.364 kasus dan turun menjadi 232 kasus hingga April 2024.

“Kasusnya memang menurun walaupun pertambahan jumlah penduduk di wilayah IKN itu bertambah secara signifikan,” kata Kadinkes PPU dr. Jansje Grace.

Menurut dr. Jansje, Dinkes PPU pada 2024 akan mengupayakan capaian target Slide Positif Rate (SPR) di bawah 5%, sedangkan saat ini masih berada pada SPR 19%. Target itu akan dicapai melalui berbagai upaya seperti kegiatan skrining di semua segmen pekerjaan di IKN, pekerja Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS), pekerja di PT. Itci Hutani Manunggal (IHM) yang berada di wilayah IKN dan wilayah penyangga.

Kegiatan yang dilakukan di PPU dalam menurunkan kasus malaria adalah pelatihan kader malaria dan pemberian Obat Anti Malaria (OAM). OAM diberikan pada kelompok target (TDA) dengan tujuan membasmi sumber malaria di lingkungan masyarakat. OAM juga diberikan kepada kelompok kerja hutan/MMP IPTF (Intermittent Preventive Treatment in Forest Goers) dengan tujuan memberikan perlindungan pekerja hutan yang akan menginap di hutan. TDA dan IPTF yang dilakukan di PPU diharapkan dapat memutus mata rantai penularan malaria. (ren)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Binomedia.id


Tags: Cegahkendalikanmalariapenyakit
RENATA

RENATA

Related Posts

ADGI Design Week 2025
Lifestyle

ADGI Design Week 2025 Resmi Dibuka: Angkat Tema “Poliformat”, Perkuat Peran Desain Indonesia di Kancah Global

by Shanty. A
20 jam ago
Zie Batik
Lifestyle

Zie Batik: Dari Rasa Ingin Tahu hingga Menjadi Penggerak Batik Berkelanjutan di Semarang

by Shanty. A
2 hari ago
BETADINE
Kesehatan

Betadine Kolaborasi Bersama PMI Lewat Kampanye “30 Detik Antistop”

by Shanty. A
2 minggu ago
Kolaborasi Medis Korea–Indonesia 2025: Inovasi Ortopedi 3D Printing dan Bedah Saraf Minim Invasif
Kesehatan

Kolaborasi Medis Korea–Indonesia 2025: Inovasi Ortopedi 3D Printing dan Bedah Saraf Minim Invasif

by Indra
2 minggu ago
IKEA
Lifestyle

Melalui IKEA Play, IKEA Ajak Orang Tua Wujudkan Kamar Anak yang Fungsional dan Penuh Kreativitas

by Shanty. A
2 minggu ago
PENYAKIT JANTUNG
Kesehatan

MEraba NAdi SendiRI (MENARI): kenali irama jantungmu sebelum terlambat

by Shanty. A
2 minggu ago
Next Post
Fun Shopping, Banyak Diskon dan Hadiah di Blibli Mom & Kids Fair

Fun Shopping, Banyak Diskon dan Hadiah di Blibli Mom & Kids Fair

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rekomendasi

ADGI Design Week 2025

ADGI Design Week 2025 Resmi Dibuka: Angkat Tema “Poliformat”, Perkuat Peran Desain Indonesia di Kancah Global

20 November 2025
KNMP Poncosari siap ubah stigma kampung nelayan jadi fondasi ekonomi pesisir. (Dok. Istimewa)

KNMP Poncosari Siap Ubah Stigma Kampung Nelayan Jadi Fondasi Ekonomi Pesisir

20 November 2025
Ruko Marina Tama

Persidangan Ke-6 Ruko Marina Tama: BPN dan Kemenhan Enggan Komentar Setelah Sidang

20 November 2025
Polytron FOX 350

Polytron Resmi Luncurkan FOX 350, Motor Listrik Ergonomis dengan Fitur Premium

19 November 2025
Zie Batik

Zie Batik: Dari Rasa Ingin Tahu hingga Menjadi Penggerak Batik Berkelanjutan di Semarang

19 November 2025
AGIT

AGIT dan Infor Resmi Bersinergi Memperkuat Transformasi Digital di Dunia Bisnis Indonesia

19 November 2025

Berita Terpopuler

  • Susunan Media Filter Aquarium, Jamin Jernih

    Susunan Media Filter Aquarium, Jamin Jernih

    5013 shares
    Share 2004 Tweet 1253
  • Ulang Tahun ke-2, ARTOTEL Cabin Bromo Tegaskan Komitmen Bertumbuh lewat Tema “Born 2 Grow, Built 2 Glow”

    494 shares
    Share 198 Tweet 124
  • Zie Batik: Dari Rasa Ingin Tahu hingga Menjadi Penggerak Batik Berkelanjutan di Semarang

    494 shares
    Share 198 Tweet 124
  • AGIT dan Infor Resmi Bersinergi Memperkuat Transformasi Digital di Dunia Bisnis Indonesia

    494 shares
    Share 198 Tweet 124
  • Mayoritas Pengemudi Maxim Pilih Fleksibilitas, Bukan Gaji Tetap

    494 shares
    Share 198 Tweet 124
Shortcode field is empty!
Binomedia

Copyright © 2023 Binomedia. Supported Matek

Navigate Site

  • HOME
  • About us
  • Copyright
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Contact Us

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Bisnis
  • Infrastruktur
  • Pendidikan
  • Properti
  • Otomotif
  • Teknologi
  • More
    • Fashion
    • Movie
    • Music
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Sport
    • Traveling

Copyright © 2023 Binomedia. Supported Matek