• Home
  • Bisnis
  • Infrastruktur
  • Pendidikan
  • Properti
  • Otomotif
  • Teknologi
  • More
    • Fashion
    • Movie
    • Music
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Sport
    • Traveling
Jumat, 7 November 2025
  • Login
  • Register
Binomedia
  • Home
  • Bisnis
  • Infrastruktur
  • Pendidikan
  • Properti
  • Otomotif
  • Teknologi
  • More
    • Fashion
    • Movie
    • Music
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Sport
    • Traveling
No Result
View All Result
  • Home
  • Bisnis
  • Infrastruktur
  • Pendidikan
  • Properti
  • Otomotif
  • Teknologi
  • More
    • Fashion
    • Movie
    • Music
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Sport
    • Traveling
No Result
View All Result
Binomedia
No Result
View All Result
Home Kesehatan

Cegah dan Kendalikan Malaria

RENATA by RENATA
29 Mei 2024
in Kesehatan
A A
0
Cegah dan Kendalikan Malaria
WhatsappFacebookTelegramTwitter

Binomedia.id, Jakarta – Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi perhatian dunia. Di Indonesia, malaria masih menjadi masalah kesehatan yang banyak ditemukan di daerah-daerah terpencil dan sulit terjangkau.

Malaria adalah penyakit infeksi disebabkan oleh parasit Plasmodium, yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini ditularkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi.

Plh. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan dr. Hellen Dewi Prameswari menjelaskan, Indonesia menyumbangkan kasus malaria terbanyak kedua di Asia, setelah India. Indonesia mencatat estimasi 811.636 kasus positif pada 2021.

“Indonesia merupakan salah satu dari sembilan negara endemik malaria di wilayah Asia Tenggara yang menyumbang sekitar 2% dari beban negara malaria secara global,” kata dr. Hellen pada temu media untuk peringatan Hari Malaria Sedunia, yang dilaksanakan secara daring pada Senin (27/5).

RelatedPosts

Melalui IKEA Play, IKEA Ajak Orang Tua Wujudkan Kamar Anak yang Fungsional dan Penuh Kreativitas

MEraba NAdi SendiRI (MENARI): kenali irama jantungmu sebelum terlambat

barenbliss Hadirkan Pesona Mewah pada bibir dengan Koleksi ‘Aura Mood’: Crush at First Swipe, Tahan Lama Hingga 36 Jam!

Menurut dr. Hellen, data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan, pada 2023 sebanyak 389 kabupaten/kota telah melakukan eliminasi malaria sesuai target. Pada 2030 mendatang, seluruh wilayah Indonesia ditargetkan telah bebas kasus malaria.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Tren pemeriksaan kasus malaria mengalami kenaikan pada 2023 dengan 3.464.862 pemeriksaan dibandingkan 3.358.447 pemeriksaan pada 2022. Di sisi lain, angka positif malaria sebenarnya mengalami penurunan pada 2023 dengan 418.546 kasus dibandingkan pada 2022 dengan 443.530.

Meski mengalami peningkatan pemeriksaan dan penurunan kasus positif, target nasional Positivity Rate (PR) malaria <5% masih belum tercapai. Capaian nasional pada 2023 masih sebesar 12,08%.

“Perlu peningkatan penemuan kasus baik aktif dan pasif di daerah endemis maupun di daerah bebas malaria yang berisiko serta peningkatan pencatatan dan pelaporan pada sismal V3,” kata dr. Hellen.

Kemenkes melalui P2PM menyampaikan, malaria dapat dicegah dan dikendalikan dengan upaya pengendalian vektor serta penatalaksanaan kasus malaria yang tepat. Terdapat tiga upaya pengendalian vektor malaria.

Pertama, membersihkan lingkungan agar tidak menjadi sarang nyamuk dengan cara menggerakkan masyarakat untuk membersihkan lingkungan, melancarkan saluran air agar tidak tergenang, mengeringkan air yang tergenang, serta membersihkan lumut pada mata air dan danau.

Kedua, mengurangi populasi nyamuk dengan menebarkan ikan pemakan jentik (ikan kepala timah, nila merah, gupi, mujair dll.) di lagun, kali, kolam dan air tergenang lainnya, menebarkan larvasida/racun jentik serta menanam tanaman pengusir nyamuk seperti kecombrang, sereh, zodia, lavender dan marigold.

Ketiga, menghindari gigitan nyamuk malaria dengan tidur menggunakan kelambu anti nyamuk, memakai obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada lobang angin/ventilasi rumah, menjauhkan kandang ternak dari rumah, memakai obat anti nyamuk oles (repelen), serta apabila keluar rumah pada malam hari, memakai pakaian yang dapat menutup badan seperti celana panjang, baju tangan panjang, sarung dan lain-lain.

Sementara itu, tata laksana kasus malaria dapat melalui pemeriksaan laboratorium dengan cara pemeriksaan sediaan darah untuk penegakan diagnosis dan pengobatan sesuai standar program nasional.

Kemenkes juga membuat empat inovasi dalam upaya percepatan eliminasi malaria. Pertama, Mass Drug Administration (MDA), yakni pengobatan malaria secara massal di daerah endemis tinggi malaria terpilih. Kedua, Intermittent Preventive Treatment (IPT) in pregnancy, yakni pencegahan malaria dengan obat malaria pada ibu hamil pada daerah endemis tinggi malaria terpilih. Ketiga, pengembangan vaksin malaria. Terakhir, intervensi pengobatan pencegahan dan repelen (repellent) pada pekerja hutan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara dr. Jansje Grace Makisurat, yang turut hadir sebagai narasumber pada temu media tersebut menyampaikan, Kegiatan Targeted Drug Administration (TDA) di Penajam Paser Utara (PPU) pada 2023 berhasil menurunkan kasus malaria. Pada 2020, terdapat 1.364 kasus dan turun menjadi 232 kasus hingga April 2024.

“Kasusnya memang menurun walaupun pertambahan jumlah penduduk di wilayah IKN itu bertambah secara signifikan,” kata Kadinkes PPU dr. Jansje Grace.

Menurut dr. Jansje, Dinkes PPU pada 2024 akan mengupayakan capaian target Slide Positif Rate (SPR) di bawah 5%, sedangkan saat ini masih berada pada SPR 19%. Target itu akan dicapai melalui berbagai upaya seperti kegiatan skrining di semua segmen pekerjaan di IKN, pekerja Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS), pekerja di PT. Itci Hutani Manunggal (IHM) yang berada di wilayah IKN dan wilayah penyangga.

Kegiatan yang dilakukan di PPU dalam menurunkan kasus malaria adalah pelatihan kader malaria dan pemberian Obat Anti Malaria (OAM). OAM diberikan pada kelompok target (TDA) dengan tujuan membasmi sumber malaria di lingkungan masyarakat. OAM juga diberikan kepada kelompok kerja hutan/MMP IPTF (Intermittent Preventive Treatment in Forest Goers) dengan tujuan memberikan perlindungan pekerja hutan yang akan menginap di hutan. TDA dan IPTF yang dilakukan di PPU diharapkan dapat memutus mata rantai penularan malaria. (ren)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Binomedia.id


Tags: Cegahkendalikanmalariapenyakit
RENATA

RENATA

Related Posts

IKEA
Lifestyle

Melalui IKEA Play, IKEA Ajak Orang Tua Wujudkan Kamar Anak yang Fungsional dan Penuh Kreativitas

by Shanty. A
2 jam ago
PENYAKIT JANTUNG
Kesehatan

MEraba NAdi SendiRI (MENARI): kenali irama jantungmu sebelum terlambat

by Shanty. A
17 jam ago
barenbliss
Kecantikan

barenbliss Hadirkan Pesona Mewah pada bibir dengan Koleksi ‘Aura Mood’: Crush at First Swipe, Tahan Lama Hingga 36 Jam!

by Shanty. A
3 hari ago
Prudential Indonesia
Kesehatan

Rayakan 30 Tahun di Indonesia, Prudential Indonesia Pertegas Komitmennya Mendukung Keluarga Indonesia Lebih Sehat Baik Secara Fisik dan Finansial

by Shanty. A
4 hari ago
Jungleland Sentul
Lifestyle

Bosan Dengan Aktifitas IbuKota, yuk Bertualang bersama Adit Sopo Jarwo di Jungleland Sentul

by Shanty. A
2 minggu ago
ASTRAZENECA INDONESIA
Kesehatan

“Edukasi Kanker Hati Melalui Cancer Talk: Menyongsong Harapan Baru dalam Deteksi dan Terapi”

by Shanty. A
2 minggu ago
Next Post
Fun Shopping, Banyak Diskon dan Hadiah di Blibli Mom & Kids Fair

Fun Shopping, Banyak Diskon dan Hadiah di Blibli Mom & Kids Fair

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rekomendasi

OPPO Find X9

OPPO Find X9 Series Resmi Hadir di Indonesia, Bawa Kamera Hasselblad 200MP dan Baterai 7500mAh

7 November 2025
MAXIM

Maxim Perkuat Kolaborasi dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk Lindungi Kesejahteraan Mitra Pengemudi

7 November 2025
IKEA

Melalui IKEA Play, IKEA Ajak Orang Tua Wujudkan Kamar Anak yang Fungsional dan Penuh Kreativitas

7 November 2025
Prof Reda Mantovani dan Aditya Yusma perkuat peran dan tupoksi anggota Badan Permusyawaratan Desa. (Dok. Istimewa)

Prof Reda Mantovani dan Aditya Yusma Perkuat Peran dan Tupoksi Anggota Badan Permusyawaratan Desa

6 November 2025
PENYAKIT JANTUNG

MEraba NAdi SendiRI (MENARI): kenali irama jantungmu sebelum terlambat

6 November 2025
FILM TIMUR

“Timur” Resmi Rilis Official Trailer dan Poster, Iko Uwais Bersama Nagita Slavina Siap Pasang Standar Baru Film Laga Indonesia

6 November 2025

Berita Terpopuler

  • ZAP Clinic

    Wow Siapa Sangka “Botox” Dapat Atasi Ketiak Mudah Berkeringat, Basah dan Berbau, Lho!

    522 shares
    Share 209 Tweet 131
  • Kaspersky Memperingatkan Risiko Pembuatan Kata Sandi Oleh AI

    502 shares
    Share 201 Tweet 126
  • Kisi-kisi Evolusi Fitur AI, Akan Hadir di Device Galaxy Flagship Terbaru! 

    500 shares
    Share 200 Tweet 125
  • Komitmen Terhadap Pasar Indonesia, Botify Memperkenalkan Tim Indonesia Yang Berdedikasi

    501 shares
    Share 200 Tweet 125
  • Pentingnya Dukungan Ayah Sukseskan Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Ekslusif Kepada Anak

    502 shares
    Share 201 Tweet 126
Shortcode field is empty!
Binomedia

Copyright © 2023 Binomedia. Supported Matek

Navigate Site

  • HOME
  • About us
  • Copyright
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Contact Us

Follow Us

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Bisnis
  • Infrastruktur
  • Pendidikan
  • Properti
  • Otomotif
  • Teknologi
  • More
    • Fashion
    • Movie
    • Music
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Sport
    • Traveling

Copyright © 2023 Binomedia. Supported Matek