Binomedia.id – HUT TNI ke 77Sebanyak 40 perwira TNI dan menengah dari Tiga Matra TNI dikukuhkan menjadi Bapak Asuh Anak Stunting. Pengukuhan dilakukan oleh Kepala Staf Garnisun Tetap (Kasgartap) III Surabaya Brigadir Jenderal TNI Much. Sulehan, M.Tr dalam Peringatan HUT TNI bertajuk Bakti TNI untuk Jatim Bangkit di Balai Prajurit Lapangan Kodam V/ Brawijaya, Senin (03/10/2022).
Pengukuhan disaksikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Jajaran perwira yang dikukuhkan menjadi Bapak Asuh Anak Stunting itu dari TNI Angkatan Darat adalah Danrem 081/DSJ Kolonel Inf. Deni Rejeki,S.E.,M.Si beserta 3 danrem dan 33 Komandan Kodim se- Jawa Timur.
Baca Juga: BKKBN Meraih Penghargaan Anugerah Reksa Banda tahun 2022
Selanjutnya dari TNI Angkatan Laut yang dikukuhkan adalah Komandan Satuan Kapal Cepat Komando Armada II Kolonel Laut (P) Sumarji Bimoaji beserta Komandan Satuan Kapal Ranjau Koarmada II Kolonel Laut (P) Khalimul Khakim.
Dari TNI Angkatan Udara yang dikukuhkan adalah Komandan Pangkalan Udara Muljono Surabaya Kolonel (Pnb) Moh. Apon, ST,MPA.
Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi sinergitas TNI pada peringatan HUT TNI ke 77 kali ini. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan melalui sinergitas itu akan menjadi kekuatan bagi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menyapa lebih riil, lebih detil bagaimana kita bisa menemukan dan mengenali, serta mengintervensi dan melakukan pendampingan terhadap kasus stunting.
Baca Juga: BKKBN Melakukan Uji Coba Penggunaan Website Orang Tua Hebat Sebagai Inovasi
“Indonesia punya komitmen kuat untuk pulih lebih cepat. Mudah-mudahan sinergi ini jadi kekuatan yang besar, bukan hanya bagi jajaran Kodam V Brawijaya tapi juga bagi sinergitas di semua lini semua lingkungan dan stakeholder tidak hanya di Jawa Timur. Saya rasa ini bisa jadi referensi di provinsi lain. Terimakasih atas sinergitas yang luar biasa memberikan penguatan pada peringatan HUT TNI ke 77,” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Kasgartap III Surabaya Brigadir Jenderal TNI Much. Sulehan, M.Tr dalam sambutannya mengatakan pengukuhan jajaran TNI sebagai Bapak Asuh Anak Stunting adalah sebagai bagian dari tanggungjawab dalam menangani anak stunting diharapkan dapat menurunkan angka stunting khususnya di daerah Jawa Timur.
“Kami juga membuka ruang bagi semua pihak terkait dalam penanganan stunting di wilayah Jawa Timur. Kami menyadari penanganan stunting memiliki tantangan yang sangat berat oleh karena itu kami akan mengajak segenap komponen masyarakat untuk bekerja sama bersinergi dalam menjalankan tanggungjawab ini,” kata Brigjen Sulehan.
Baca Juga: BKKBN: Pembelajaran Bersama Berbagai Negara Dalam Konferensi Internasional atau ICFP 2022
Sementara itu Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dokter Hasto Wardoyo mengatakan stunting menjadi masalah gizi kronis suboptimal nutritional.
“Tepat sekali pada momentum ini dilakukan pelayanan kontrasepsi karena jarak kelahiran anak sangat berkaitan erat dengan stunting. Bahkan hasil riset menunjukkan tidak hanya stunting yang berkorelasi dengan birth to birth interval tapi berkorelasi juga dengan autisme. Ketika anak belum cukup dewasa, anak belum lebih dari 3 tahun sudah ada adiknya, perhatian orang tua terbagi sehingga anak mendapatkan parenting yang kurang sempurna. Kami berterimakasih kepada Pangdam dan jajarannya yang telah melaksanakan layanan kontrasepsi dan perhatiannya terhadap stunting yang luar biasa,” kata Dokter Hasto.
Menurut Dokter Hasto, selain suboptimal nutritional dan suboptimal health yang menyebabkan stunting, parenting juga menjadi faktor penting sehingga pernikahan usia muda memicu terjadinya perceraian, itu juga menjadikan parenting tidak sempurna sehingga anak kurang mendapatkan perhatian yang optimal.
Baca Juga: BKKBN Provinsi Kalimantan Timur Memutakhirkan Data 3.188 KK di Kawasan Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN)
“Kita patut prihatin karena tahun 2015 perceraian di Indonesia mencapai 350 ribu setahun dan tahun 2021 meningkat menjadi 580 ribu, ada peningkatan signifikan. Karena keluarga muda yang belum siap dan memicu konflik berkepanjangan. Selain ancaman terhadap lahirnya anak-anak stunting hal ini juga bisa menimbulkan mental emotional disorder, untuk itu parenting perlu perhatian secara serius,” kata Dokter Hasto.
Menurunkan stunting, menurut Dokter Hasto caranya adalah dengan mencegah munculnya stunting baru. “Mulai pranikah, selama hamil, sampai dengan 1000 hari kehidupan pertama. Dengan merencanakan betul jarak kehamilan melalui penggunaan kontrasepsi, gizi dipenuhi, pengasuhan yang baik, tidak ada kekerasan dalam rumah tangga, tidak ada anak yang terlantar kita akan lebih cepat mengatasi dan menurunkan angka stunting ini,” ujarnya.
Pada kegiatan HUT TNI ke 77 tersebut juga dilaksanakan baksos pelayanan KB implan dan MOP, donor darah serta vaksinasi Covid-19.
Reporter : Wahyu Triono
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Binomedia.id