Binomedia.id – Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Sekjen Kemendagri) Suhajar Diantoro menyebut bahwa transformasi jabatan dari struktural ke fungsional adalah untuk menghadirkan pemerintahan yang dinamis. Menurutnya, kondisi ini merupakan tantangan sekaligus peluang yang ditawarkan era kekinian untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Hari ini memang sistem kerja kita itu memang harus bertransformasi (pada) pengelolaan kinerja pejabat fungsional,” kata Suhajar pada acara Leaders Forum bertajuk “Transformasi Sistem Kinerja dan Pengelolaan Kinerja Pejabat Fungsional Pasca Penyederhanaan Birokrasi Menuju Birokrasi yang Agile dan Profesional,” yang diselenggarakan di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2022).
Ia menambahkan, dunia tengah memasuki revolusi industri keempat yang ditandai dengan perkembangan teknologi informasi berbasis digital. Kondisi ini membuat dunia seolah tanpa sekat dan perkembangan informasi berkembang begitu pesat. Dalam situasi tersebut, jika merujuk pada teori birokrasi Max Weber, pola struktural menjadi tidak lagi relevan.
Baca Juga : Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro Beberkan Tiga Variabel Sukseskan Otonomi Daerah
“Negara-negara yang lebih dulu maju telah meninggalkan Weberian, mereka sudah beralih ke new public services, dan sesungguhnya sebagian negara besar, negara-negara maju telah berubah ke dynamic government,” ujarnya.
Oleh karenanya, ia meminta aparatur pemerintah mulai bergerak meninggalkan cara kerja lama. Di lain sisi, lanjut Suhajar, para pemangku jabatan eselon I dan eselon II yang mayoritas adalah generasi X atau baby boomers agar memberi ruang kepada generasi muda untuk mengembangkan potensi dan kemampuannya dalam melayani masyarakat.
“Jadi tolong generasi baby boomers dan X ini memberi ruang kepada generasi milenial ini untuk segera menyesuaikan diri,” pungkasnya.
Reporter : Wahyu Triono
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Binomedia.id