Binomedia.id – Banyak sekali para penggemar ikan hias yang pada belum tahu bagaimana cara memaksimalkan media filter untuk aquarium dan harus lebih sering untuk menguras aquariumnya. Kalau misalkan mereka paham bagaimana cara susunan media filter aquarium, airnya tetap jernih tanpa perlu sering-sering dikuras. Jika susunan media filter dimaksimalkan dengan baik, maka filter dapat mengolah air selama beberapa bulan tanpa sering kuras aquarium.
Secara umum, filter aquarium yang baik terbagi menjadi tiga bagian dengan fungsi yang berbeda. Ketiganya adalah mekanis, biologis dan kimiawi. Mengapa susunan media filter aquarium yang tepat diperlukan? Ini dikarenakan agar air dan segala kotoran yang ada di dalam aquarium terproses dan terurai secara optimal di setiap bagian filter. Untuk informasi selengkapnya, lihat penjelasan bagian filter berikut.
Media Filter Aquarium Mekanis
Baca Juga: Sinergi SMF, Proline Finance dan Pinhome Realisasikan Pembiayaan Sewa Beli untuk MBR dan Masyarakat Non Fixed Income
Susunan media filter aquarium yang baik bagian pertama yang akan kita bahas adalah mekanis. Bagian ini biasanya terletak pada susunan pertama dan berfungsi sebagai penyaring kotoran dalam aquarium yang pertama, baik yang kasar maupun yang halus. Filter mekanis biasanya terdiri dari beberapa lapisan mulai dari pori besar hingga pori kecil. Semakin tebal susunannya, semakin efektif menyaring kotoran di dalam aquarium.
- Biofoam
Biofoam merupakan media filter mekanis. Dalam susunan media filter aquarium, biofoam biasanya memiliki beberapa lapisan dari pori-pori besar hingga pori-pori kecil. Pada umumnya biofoam dengan pori-pori besar diletakan di atas, sedangkan biofoam dengan pori-pori kecil terletak di bawah.
Biofoam dapat dicuci beberapa kali. Sehingga Kalian tidak perlu repot untuk membeli secara terus menuerus.
Baca Juga: Vila Bali Bayuh Sabbha di Bukit Peninsula, Mencari Calon Investor
2. Busa wool atau Kapas Hijau
Sama halnya dengan bio foam, busa wool atau kapas hijau juga merupakan media filter mekanis yang sering dipakai untuk menjadi bagian dari susunan media filter aquarium. Bisa wool atau kapas hijau menyaring kotoran yang halus. Karena biasanya, busa wool atau kapas hijau penempatannya ada dibawah setelah biofoam.
Busa wool atau kapas hijau ini juga bisa digunakan beberapa kali, bisa Kalian cuci secara terus menerus tanpa harus Kalian sikat.
3. Kapas Dakron atau Busa Putih
Kapas Dakron atau Busa Putih jadi salah satu bahan media filter mekanis yang paling umum digunakan dan harganya juga sangat murah. Pada umumnya kapas dakron atau busa putih tidak dapat dicuci ulang, karena setelah dipakai, seratnya rusak dan banyak kotoran yang menempel. Umur kapas Dakron sendiri mulai dari 7 hari, tergantung seberapa banyak kotoran yang disaring. Semakin banyak kotoran yang Anda miliki, semakin sering perlu diganti. Penempatan kapas dakron atau busa putih berada dibawah busa wool atau kapas hijau.
Baca Juga: Momen Kebersamaan Gravel 2022, Persembahan Gravel Apresiasi Jasa Tukang Bangunan
4. Japmat
Berbeda dengan tiga filter mekanis di atas, Japmat memiliki bentuk anyaman yang dikompresi. Banyak pecinta ikan hias yang mengklaim bahwa japmat memiliki kinerja yang baik dalam menyaring kotoran dibandingkan kedua bahan penyaring tersebut di atas. Japmatnya sendiri juga bisa dicuci dan digunakan kembali jika kotor. Karena lebih unggul, japmat juga lebih mahal dibandingkan kapas biofoam dan dakron.
Penempatan japmat berada dibawah kapas dakron atau busa putih. Hal ini akan membuat kotoran – kotoran yang ada di dalam aquarium tersaring lebih maksimal.
Media Filter Aquarium Biologis
Nah sekarang mari kita bahas bagian kedua dari filter, yaitu filter biologis. Filter ini sebenarnya tidak menyaring kotoran seperti filter mekanis. Namun fungsi dari media filter aquarium biologis disini menyediakan tempat atau rumah yang baik bagi bakteri yang membantu mengurai berbagai kotoran dan zat yang dapat merugikan ikan. Berikut ini adalah beberapa contoh filter biologis yang banyak digunakan.
- Crystal Bio
Crystal Bio atau Bio Crystal adalah media filter biologis asal jepang yang paling direkomendasikan dan paling banyak digunakan oleh para pecinta ikan hias. Media filter Crystal Bio ini bisa dengan mudah menstabilkan PH air sehingga sangat cocok digunakan untuk para pecinta ikan hias yang menggunakan aquarium atau kolam sebagai tempat ikan. Hasilnya? Sudah pasti air menjadi super jernih, bening dan ikan menjadi sehat.
2. Karang jahe
Selain crystal bio, karang jahe merupakan bahan penyaring alami. Disebut karang jahe karena bentuknya menyerupai jahe tetapi berpori.
3. Kaldness
Dalam susunan media filter aquarium modern, Kaldness adalah salah satu bahan yang bisa dipilih. Sebab, selain menyediakan rumah bagi bakteri pembusuk, bobotnya yang ringan juga menjadi salah satu alasan mengapa pembakaran banyak digunakan. Biasanya kaldness dikombinasikan dengan aerator untuk memaksimalkan efektivitasnya.
4. Bioring atau Keramik Ring
Seperti namanya, bahan filter ini terbuat dari bahan keramik berpori dalam bentuk cincin. Cincin keramik adalah bahan filter biologis yang harus digunakan untuk mendapatkan susunan media filter aquarium yang terbaik. Namun sayangnya bahan filter ini baru-baru ini ditinggalkan karena diperkirakan akan menjadi keruh dan berkabut saat menggunakan garam ikan di aquarium. Mengapa? Karena bahan keramik mudah aus jika dicampur dengan garam.
Bahan Filter Aquarium Kimiawi
Bagian filter dari susunan media filter aquarium adalah media filter kimiawi. Media filter ini sekarang banyak ditinggalkan karena perawatannya cukup sulit. Jika terlambat menggantinya, dapat menyebabkan bom amoniak yang dapat membunuh seluruh populasi ikan di dalam aquarium. Oleh karena itu, penggunaan bahan penyaring kimia harus dikontrol dengan ketat.
- Batu Zeolit
Bahan penyaring kimia yang pertama adalah zeolit. Ini adalah batu khusus yang dapat digunakan untuk menyerap zat beracun dan amonia di dalam aquarium. Kelemahan batu zeolit adalah cukup berat, sehingga tidak cocok untuk filter overhead jika jumlahnya cukup banyak.
2. Karbon aktif
Seperti batu zeolit, karbon aktif juga menyerap zat beracun dan amonia dalam air. Karbon aktif juga dapat secara signifikan mengurangi bau ikan di air aquarium. Namun, penggunaannya juga harus dikontrol untuk menghindari bom amonia.
3. Lampu UV
Media filter kimiawi yang terakhir adalah lampu UV. Dibandingkan dengan dua pembawa bahan kimia di atas, lampu UV jauh lebih aman. Namun fungsinya berbeda dengan kedua bahan filter di atas, lampu UV mencegah tumbuhnya lumut sehingga air tidak mudah berubah menjadi hijau. Lampu UV selalu menjadi salah satu bahan filter aquarium terbaik.
Lalu bagaimana penempatan bahan filter aquarium yang paling baik?
Berdasarkan berbagai jenis media filter yang disebutkan di atas, kita dapat menarik kesimpulan untuk membuat susunan media filter aquarium yang baik untuk pengolahan air yang optimal.
Susunan media filter aquarium, untuk mekanis, Biofoam, kapas hijau, kapas putih. Lalu selanjutnya untuk media filter biologis, crystal bio, karang jahe, dan bioring. Media filter kimiawi bisa menggunkan karbon aktif saja.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Binomedia.id