binomedia.id – Jakarta. PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyarankan investor untuk berinvestasi pada instrumen reksa dana pendapatan tetap (fixed income fund/bond fund) yang menawarkan fitur pendapatan pasif rutin bulanan dalam menghadapi volatilitas ekonomi dan pasar modal.

Arief Maulana, Head of Wealth ManagementMirae Asset,menjelaskan bahwa ketidakpastian makroekonomi tinggi dan volatilitas pasar yang meningkat saat ini dapat menjadi momentum bagi investor untuk berinvestasi pada instrumen yang relatif stabil dan berpendapatan rutin.
āReksa dana pendapatan tetap pendapatan pasif rutin bulanan (monthly passive income bond fund)Ā menjadi alternatif yang strategis, apalagi di tengah volatilitas dan ketidakpastian yang tinggi seperti sekarang,ā ujar Arief dalam Media Day: July 2025Ā by Mirae AssetĀ hari ini, 15 Juli 2025.

Terkait volatilitas dan ketidakpastian ekonomi yang tinggi, Rully Arya Wisnubroto, Head of ResearchĀ & Chief Economist Mirae Asset,Ā menyampaikan bahwa saat ini sedang terjadi tren capital outflowĀ yang cukup besar di pasar saham Indonesia meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih positif.
IHSG tercatat masih menguat ke 7.091 dari posisi akhir tahun 7.079, ketika aliran dana asing bergerak keluar (foreign outflow) Rp57,9 triliun sejak awal tahun (year to date/YTD) hingga 11 Juli 2025. Sepanjang Juli, foreign outflowĀ sudah terjadi sebesar Rp4,3 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas perdagangan saham di dalam negeri yang menguat itu didukung oleh investor domestik.
Di sisi lain, tren harga obligasi masih menunjukkan kenaikan (dan penurunan imbal hasil/yield), sejalan dengan aliran dana asing masuk (foreign inflow) yang cukup besar. Sepanjang Juli, tercatat nett buyĀ asing Rp 17,2 triliun MTD, atau Rp 70 triliun YTD, dipengaruhi pemangkasan BI Rate pada semester I/2025 dan ekspektasi penurunan The Fed Fund Rate (FFR) pada semester II/2025.
Dia memprediksi suku bunga BI Rate masih akan ditahan pada 5,5% hingga akhir tahun dan menunggu adjustmentĀ dari perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit. Likuiditas perbankan juga diprediksi akan lebih longgar di semester II/2025 yang dapat mendorong kenaikan harga obligasi dan penurunan yieldĀ -nya. Pergerakan harga dan yieldĀ obligasi bertolak belakang di pasar.
āDi tengah tekanan Trump agar The Fed menurunkan FFR secara agresif, kami memprediksi Bank Sentral AS masih akan berusaha berhati-hati dan melihat perkembangan data ekonomi untuk menentukan seberapa besar dan seberapa cepat penurunan suku bunga ke depan.ā
Hal tersebut disampaikan Arief dan RullyĀ dalam acara bertema āFixed Income Fund: A Smart Move Amid Economic Volatilityā itu. Media Day: JulyĀ tersebut juga menjadi momen peresmian kemitraan strategis Mirae Asset dengan PT Sucorinvest Asset Management dalam mendistribusikan produk Sucorinvest Monthly Income Fund (SMIF) melalui platform reksa dana NAVI by Mirae Asset.
NAVI by Mirae AssetĀ adalah platform Mirae Asset dalam perannya mendistribusikan dan memasarkan reksa dana dalam fungsinya sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD).
AriefĀ mengatakan SMIF yang kini tersedia di NAVI dapat membuka akses lebih luas bagi investor ritel terhadap produk berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan pasar, yaitu dengan pendapatan bulanan, risiko relatif lebih rendah, dan dikelola oleh manajer investasi terpercaya.
NAVI sebagai platform digital reksa dana milik Mirae Asset terus berkembang menjadi solusi investasi yang mudah diakses, informatif, dan didukung manajer investasi pilihan. NAVI memfasilitasi pembelian ratusan reksa dana dari berbagai manajer investasi ternama di Indonesia, termasuk SMIF dari Sucorinvest Asset Management yang kini tersedia melalui platform tersebut.
Platform NAVI dapat diakses melalui website dan aplikasi resmi di tautan berikut: http://masi.id/download-navi.

Pada kesempatan yang sama, Lolita Liliana, Head of Investment Specialist & Product DevelopmentĀ SucorinvestĀ Asset Management,Ā memaparkan bahwa SMIF dirancang untuk memberikan pendapatan bulanan dengan mayoritas berinvestasi pada obligasi korporasi jangka pendek hingga menengah pilihan dengan volatilitas yang relatif lebih rendah dibandingkan obligasi negara.
āProduk ini ideal bagi investor moderat dengan fitur pendapatan bulanan,ā jelas Lolita.
Dalam acara tersebut turut hadir CFO & Head of Corporate SecretaryĀ Mirae Asset Ivonne Kaharu, Head of Fund ServicesĀ Mirae Asset Francisca Gerungan, Fund AnalystĀ Mirae Asset Novani Karina Saputri, serta Head of Sales and Distribution Pui Sung Khiuk. (tar)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Binomedia.id