Binomedia.id – Penguatan harga aset kripto masih terus berlanjut. Pada Senin (30/1/2023), Bitcoin diprediksi akan melonjak di kisaran US$ 22.234,7 – 23.994.
Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, menyebutkan bahwa tren menguatnya harga aset kripto masih terjadi. Hal ini disebabkan oleh penurunan laju inflasi di Amerika Serikat (AS) yang mempengaruhi pergerakan harga kripto sepanjang tahun lalu. Pasar berada dalam kondisi konsolidasi jelang pertemuan Federal Reserve minggu berikutnya, dengan ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih rendah.
Ibrahim menulis dalam risetnya pada Senin (30/1/2023) bahwa harga Bitcoin dapat bervariasi, tetapi cenderung akan menguat. Ibrahim menceritakan bahwa Senator Texas Ted Cruz menganjurkan Kongres Amerika Serikat untuk menerima mata uang kripto di dalam kantornya dengan memberi insentif yang disetujui oleh kedua belah pihak.
Baca Juga: Amazing..NFT Crypto Aptos airdrop Seharga 18 Juta Rupiah Impressive !!!
Pada 25 Januari, Cruz memperkenalkan resolusi bersama yang hanya mengizinkan mesin penjual otomatis dan pemberi layanan makanan untuk menerima kripto sebagai opsi pembayaran di Capitol AS.
Pada hari Kamis, AS mengungkapkan data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan untuk kuartal keempat. Namun, angka-angka terendah menunjukkan bahwa pengeluaran konsumen riil lebih rendah dari yang diharapkan dan indeks pengeluaran konsumsi pribadi juga turun dengan drastis. Ini tidak banyak mempengaruhi kalkulus ekonomi harian.
Mayoritas ekonomi di Amerika Serikat telah menyimpulkan bahwa The Fed akan melambatkan kebijakan moneter pengetatannya. Melalui survei Reuters minggu lalu, diproyeksikan bahwa The Fed akan menyesuaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pertemuan berikutnya.
Baca Juga: Wow NFT Crypto kini bisa di Pamerkan di Facebook dan Instagram
Menurut Analis dan Komisaris PT Orbi Trade Berjangka, Vandy Cahyadi, sentimen positif terhadap pergerakan kripto disebabkan oleh rendahnya tingkat inflasi. Hal ini dapat dilihat dari indeks harga produsen di AS, yang menunjukan adanya penurunan. Pada pertengahan 2022 indeks harga produsen AS mencapai 18% secara tahunan, sementara pada penghujung tahun menyusut menjadi 6,2%.
Pemilik aset kripto harus bijaksana untuk memantau Nonfungible Token (NFT) dan aplikasi Metaverse yang berkenaan dengan merek dagang tahun ini. Ini adalah sinyal yang dapat diandalkan tentang kegunaan teknologi di masa depan.
Dalam wawancara dengan Cointelegraph, Michael Kondoudis, seorang ahli hukum yang berhubungan dengan kekayaan intelektual, menegaskan bahwa ketika perusahaan besar mengikuti tren NFT, tidak mungkin ada pendaftaran merek dagang di Amerika Serikat tanpa niat untuk memanfaatkannya.
Baca Juga: Harga Bitcoin Melonjak di atas $21.000,Bagamaina Nasib AltCoin ?
Meskipun berita tentang aset kripto dan ekonomi makro saat ini berwarna merah, total pasar nilai aset kripto melampaui US$1 triliun pada 21 Januari. Ini menunjukkan bahwa permintaan dari investor bearish tidak terlalu tinggi, yang menjadi sebuah tanda angin yang menggembirakan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Binomedia.id