Binomedia.id – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan Negara Indonesia akan segera menjadi pemain utama dalam industri baterai kendaraan listrik global berkat mineral nikel yang melimpah dan program hilirisasi negara yang berkelanjutan.
Ia mengatakan Pertamina memiliki infrastruktur yang dapat dioptimalkan untuk penggelaran kendaraan listrik (EV) dengan data segmen fitur, mobilitas, dan daya beli.Kami juga bersedia bekerja sama dengan pihak lain di berbagai negara untuk mengembangkan baterai mobil listrik dan mengoptimalkan infrastrukturnya.
Nicke menyampaikan hal tersebut di Paviliun Indonesia pada Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. “Kami yakin dengan cadangan nikel Indonesia, kami dapat memproduksi baterai dan meningkatkan penyebaran kendaraan listrik,” kata Nicke dalam keterangannya, Senin (23 Januari 2023).
Baca Juga: Pipamas Energi Talk Bertajuk BBM Pertalite untuk Siapa?
Menurut Nicke, komitmen ini sejalan dengan rekomendasi Business 20-Task Force Energy, Sustainability and Climate/B20-TF ESC yang salah satunya menawarkan rekomendasi kebijakan untuk percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik (mobil listrik).
Pada acara “Economic Development of Indonesia through Sub-Industry and Inclusive Partnership”, Nicke mengungkapkan rekomendasi kebijakan antara lain percepatan penggunaan energi berkelanjutan, memastikan transisi yang adil dan terjangkau, serta memperkuat ketahanan energi.
Untuk mempercepat penggunaan energi berkelanjutan, menurut Nicke, tujuan Pertamina adalah efisiensi energi dan elektrifikasi merupakan faktor keberhasilan yang penting.
Baca Juga: PT Elnusa Tbk Perusahaan Penyedia Jasa Energi Kembali Mempertahankan ISO Series
“Ada target efisiensi energi sisi permintaan untuk mendorong efisiensi energi sisi permintaan, dan kami percaya bahwa elektrifikasi adalah faktor kunci keberhasilan,” katanya.
Ia juga menekankan perlunya pembiayaan terutama dari negara maju, mengingat peralihan energi ke energi terbarukan membutuhkan investasi modal yang besar, sehingga diperlukan dukungan investasi dari negara maju.
Rekomendasi kebijakan kedua adalah perlunya memastikan transisi yang adil dan terjangkau.Dalam rekomendasi tersebut, Nicke menyoroti perlunya mempersiapkan transisi yang berkeadilan dari sektor yang terdampak transisi energi terhadap sektor terkait.
Baca Juga: Menteri Basuki membuka Shell Eco Marathon Indonesia 2022
Ia menyebutkan perlunya memastikan praktik berkelanjutan dalam akses mineral untuk membangun infrastruktur energi baru yang bersih dan rendah karbon, termasuk kendaraan listrik. Lalu rekomendasi ketiga adalah perlunya peningkatan ketahanan energi.
“Kami membutuhkan kerangka kerja dan regulasi seperti insentif untuk mempromosikan dan mengakselerasi ekosistem EV,” kata Nicke.
Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM) mencatat, pengembangan ekosistem EV di Indonesia dimulai dengan keterlibatan perusahaan dan BUMN asing, termasuk Pertamina.
Setidaknya empat perusahaan memiliki rencana investasi untuk mengembangkan mobil listrik di Indonesia, termasuk LG, CATL, Foxconn dan BritishVo
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Binomedia.id