Binomedia.id – Berlangsung konferensi pers yang digelar setelah opening ceremony. Hadir sebagai narasumber Menteri Pekerjaan Umum dan Perumaha Rakyat (Menteri PUPR) Menteri Basuki Hadimuljono, Presiden World Water Council, Loïc Fauchon, Menteri Perairan dan Sanitasi Republik Senegal Serigne Mbaye Thiam, dan Gubernur Bali Wayan Koster, dengan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo) Usman Kansong sebagai moderator.
Dalam kesempatan tersebut Menteri PUPR, Menteri Basuki Hadimuljo menjelaskan bahwa World Water Forum (WWF) merupakan acara lintas batas terbesar yang membahas masalah sumber daya air. Sekaligus, sebagai forum berbagi pengalaman dan inovasi untuk menjawab berbagai tantangan pengelolaan air global.
“Melalui Kick-Off Meeting ini, setidaknya ada enam masalah utama sumber daya air yang akan dibahas melalui proses politik, tematik, dan regional yang perlu didiskusikan untuk menemukan solusi, inovasi, dan implementasinya,” ujar Menteri PUPR, Menteri Basuki Hadimuljo.
Baca Juga: Indonesia telah siap menjadi tuan rumah World Water Forum di Jakarta
Sedangkan Menteri Perairan dan Sanitasi Republik Senegal Serigne Mbaye Thiam, mengapresiasi Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forum (WWF) ke 10. Ia bahkan menilai ada kesinambungan antara tema yang diangkat oleh Indonesia di WWF ke 10 “Water for Shared Prosperity” dengan tema “Water Security for Peace and Development” yang Senegal angkat selaku tuan rumah World Water Forum (WWF) ke -9.
“Kita tidak bisa mencapai kemakmuran (prosperity) tanpa adanya keamanan (security) untuk generasi mendatang. Di sini, makanan enak bisa tercium dari wanginya, seperti kita yang bisa mencium kesuksesan World Water Forum (WWF) dari Kick-Off Meeting hari ini,” jelas Serigne.
Di saat yang sama Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan tentang terpilihnya Bali sebagai tuan rumah World Water Forum (WWF) ke 10, lekat dengan filosofi air. Di Bali, air tidak hanya memiliki fungsi dalam dimensi kehidupan sehari-hari untuk minum, masak, mandi, nyuci, dan irigasi. Tetapi untuk masyarakat Bali, air adalah tirta yang juga digunakan untukmenyucikan diri. Membersihkan manusia dari segala kekotoran.
Baca Juga: Tandatangani Framework Agreement, Pemerintah Indonesia Siap Selenggarakan 10th WWF 2024 di Bali
“World Water Forum ke 10 di Bali ini adalah suatu kehormatan, dan pada tanggal dibukanya nanti pada 18 Mei 2024, bertepatan dengan Hari Jadi Air atau Hari Memuliakan Air di masyarakat Bali,” tegas Gubernur Bali Wayan Koster.
World Water Forum (WWF) sendiri merupakan kegiatan pertemuan internasional terbesar di bidang air yang diselenggarakan setiap 3 (tiga) tahun sekali dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Bali secara resmi diputuskan sebagai tuan rumah pada World Water Forum (WWF) ke-9 di Dakar, Senegal, pada 19 Maret 2022, dengan perolehan 30 dari total 36 suara Dewan Gubernur (Board of Governors) World Water Council. Dalam hal pengelolaan air, Bali dikenal lewat sistem pengairan Subak yang diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
Pada 12 Januari 2023, Presiden RI telah mengeluarkan Keppres No. 1 Tahun 2023 tentang Panitia Nasional Penyelenggara World Water Forum (WWF) ke 10 tahun 2024 yang diketuai oleh Menko Marves (Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional) dengan Ketua Harian Menteri PUPR.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Binomedia.id