Binomedia.id – Bali merupakan provinsi dengan prevalensi stunting terendah di Indonesia, yakni 10,9 %. Angka ini jauh di bawah prevalensi nasional 24,4 %. Kendati demikian, dua dari sembilan daerah tingkat dua di Bali punya prevalensi stunting tinggi yakni Kabupaten Karangasem dengan prevalensi stunting 22,9 % dan Kabupaten Klungkung dengan prevalensi 19,4 %.
Guna percepatan penurunan stunting di kedua daerah tersebut, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Bali menggandeng Forum Rektor. Dalam Kelompok Diskusi Terarah yang digelar, Rabu (02/11/2022), Ketua Forum Rektor Bali Prof. dr. Pande Putu Januraga mengatakan perlunya pengembangan program Desa Taman Cening untuk mendukung program penurunan stunting yang akan dilaksanakan di dua Kabupaten Lokus Stunting yaitu Kabupaten Klungkung dan Karangasem.
“Ini merupakan hasil pengajuan proposal ke Kedaireka, kami bekerja sama dengan perwakilan BKKBN Provinsi Bali untuk menciptakan Desa yang kondusif untuk mendukung percepatan penurunan stunting yaitu Desa Taman Cening ,” kata Prof. dr. Pande Menurut Prof. dr. Pande, Desa Taman Cening ini nantinya akan melibatkan Krama Istri atau kaum perempuan di Desa serta Sekeha Truna Truni (perkumpulan remaja di Desa).
Baca Juga : Kabupaten Gunung Mas Merupakan Daerah Prevalensi Stunting Tertinggi di Kalimantan Tengah
“Jadi melalui program Desa Taman Cening, kami akan mengembangkan produk pengetahuan seperti modul pendampingan catin untuk agama Hindu dan Adat Bali atau video yang bisa digunakan oleh para Kader nantinya serta masyarkat desa maupun pemangku kepentingan terkait” jelasnya.
Selain produk pengetahuan, ke depannya juga akan ada pelatihan seperti pengolahan makanan lokal untuk mendukung peningkatan Gizi dalam upaya percepatan penurunan stunting. “ Pelatihan ini recananya untuk kader tingkat desa, Remaja dan Krama Istri namun ini masih proses penjajakan dan berkoordinasi dengan OPD terkait hal ini”, tambahnya.
Dijelaskan Prof.dr. Pande bahwa penentuan lokasi implementasi Program Desa Taman Cening ini merupakan hasil analisis kasus stunting di Provinsi Bali, “Kita melihat bahwa kedua kabupaten ini (Karangasem dan Klungkung) berada pada skala prioritas kasus stunting terbesar di Provinsi Bali, Karangasem 22,9% sedangkan Klungkung 19,4%. Namun ini diharapkan akan berlanjut di seluruh kabupaten di Provinsi Bali” ucapnya.
Sementara Kepala Perwakilan Provinsi Bali dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, M.FOR, MARS mengatakan bahwa Program Desa Taman Cening ini akan sangat mendukung percepatan penurunan stunting di Provinsi Bali.
Baca Juga : Berisiko Stunting, Warga Kampung KB di Riau Beri Parsel untuk Keluarga dan Baduta
“Tentunya ini akan sangat membantu kita dalam intervesi mulai dari Remaja dan pemberian makanan gizi melalui produk lokal, tentunya kita berharap ini akan terus berlanjut tidak hanya di dua kabupaten ini saja ” jelasnya.
Kegiatan FGD ini diakhiri dengan penandatangan komitmen peserta yang terdiri dari Kepala Badan Perencanaan Daerah Provinsi Bali serta Pemerintah Kabupaten Karangasem dan Klungkung.
Pengembangan program Desa Taman Cening sendiri menggunakan Kedaireka sebagai platform pembiayaan. Kedaireka merupakan akronim dari Kerja Sama Dunia Usaha dan Kreasi Reka. Kedaireka juga dapat diartikan sebagai Kedaulatan Indonesia dalam Reka Cipta. Kementerian ingin membangun suatu platform kerja sama antar perguruan tinggi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri serta pihak-pihak terkait.
Reporter : Wahyu Triono
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Binomedia.id