Binomedia.id – Bunga raflesia jenis tumbuhan holoparasit berkelopak tujuh mekar di Resort Sukamade kawasan Taman Nasional Meru Betiri, Banyuwangi, Jawa Timur.
Bunga raflesia dari keluarga rafflesia zollingeriana ini berdiameter 40-50 cm, namun, tidak memiliki daun, batang dan akar.
Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) Banyuwangi menyebut bunga raflesia ini tergolong sangat langka karena umumnya kelopak bunga raflesia hanya berjumlah lima.
Bunga raflesia ini diketahui tumbuh di Blok Parang Kulon (Pantai Barat) Resort Sukamade, Wilayah I Sarongan Banyuwangi.
Baca juga: Lion Air dan Wings Terus Meningkatkan Kualitas Maskapai Penerbangan Bertarif Rendah
“Holoparasit adalah tumbuhan yang sepenuhnya tergantung pada tumbuhan lain untuk kebutuhan makanannya,” ungkap salah satu juru bicara TNMB, Kamis.
Disebut holoparasit karena bunga raflesia ini tidak memiliki klorofil, namun, memiliki akar hisap atau haustorium.
Bunga raflesia ini merupakan jenis tanaman berinang liana tetrastigma lanceolarium dan tetrastigma papillosum.
Saat mekar sempurna, bunga raflesia akan selalu mengeluarkan aroma busuk menyerupai bau bangkai.
Baca juga: Batam Aero Technic (BAT): Perawatan Pesawat Udara Efisien dan Menyerap Tenaga Kerja 9.976 Orang
Uniknya, dalam tujuh hari bunga raflesia akan layu bersamaan dengan memudarnya bau busuk.
Di Indonesia terdapat 13 jenis raflesia dari 33 jenis bunga raflesia yang ada di dunia.
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI nomor P.106/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2018/ bunga raflesia termasuk jenis tanaman dan tumbuhan yang dilindungi.
Juru bicara TNMB Pengendali Ekosistem Hutan TNMB, Alfia, berharap bunga raflesia langka berkelopak tujuh dapat dijaga dari kepunahan sehingga menambah khazanah flora di dunia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Binomedia.id